KEDIRI – Aktifis dan juga budayawan, Cak Awi sapaan akrab Arif Witanto secara khusus mengundang jurnalis Kediri di salah satu hotel di Kota Kediri, Selasa (14/02). Dalam diskusi tersebut, dia mengajak seluruh pihak untuk membangun Kota Kediri dengan penuh cinta dan tidak meninggalkan jati diri.
“Keinginan saya membangun Kediri dengan membangun cinta dan jati diri. Bahwa pembangunan Kota Kediri saat ini sudah bagus, namun pembangunan mental spiritual perlu ditingkatkan,” terangnya.
Dirinya juga kerap melakukan kajian budaya dan sejarah, kemudian menyimpulkan perlunya pendidikan budi pekerti. “Kenapa kita memakai slogan Kediri Sembodo, karena ini berasal dari kajian dari sejumlah forum. Bahwa sejarah telah membuktikan menghasilkan kisah yang luar biasa. Kita akan membangun peradaban di Kota Kediri. Dengan bersama-sama membuat karya besar,” ungkap Cak Awi.
Karya besar tersebut bisa dua alternatif, menggembalikan warisan masa lalu atau menggabungkan dengan masa kini. “Seperti negara-negara maju dan berkembang seperti Jepang, Cina atau Amerika, dimana melakukan pembangunan di negeri modern namun tidak meninggalkkan peradabannya. Bisa jadi, 80% warga Kota Kediri tidak mengetahui sejarah kota ini,” jelasnya.
Atas semangat inilah, Cak Awi kembali ke tanah kelahiran untuk mendarmabaktikan diri. “Saya bersama keluarga memutuskan untuk kembali ke Kediri. Bahwa kemonceran tanah Jawa dari Kediri. Saya juga ingin bukan sekedar membangun, namun membawa efek secara luas bisa dirasakan seluruh rakyat,” tegasnya.
editor : Nanang Priyo Basuki