KEDIRI – Berawal hendak dilakukan vaksinasi dengan sasaran Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) oleh tim medis dari Puskesmas Ngasem Kabupaten Kediri. Kemudian mendapati Rusmini (35) ibu rumah tangga, warga Rt. 03. RW. 16 Desa Sukorejo Kecamatan Ngasem dalam keadaan tanpa sehelai pakaian apapun. Informasi ini kemudian menyebarluas dan terdengar Kapolres Kediri AKBP Lukman Cahyono.
“Tadi saya dapat pesan Whatapp dari Bapak Kapolres, agar menindaklanjuti adanya ODGJ. Ternyata setelah saya telusuri kepada keluarganya, orang tersebut sudah 5 tahun di sini. Dikarenakan ada masalah kasus keluarga, ditinggal suami dan anak-anaknya,” jelas Iptu Hidayat Saroso .SH, Kapolsek Ngasem saat dikonfirmasi di lokasi, Jumat (27/08).
Selanjutnya dilakukan koordinasi dengan Satpol PP dan Dinas Sosial untuk dilakukan penjemputan dan menanggani warga ODGJ ini. Dari keterangan pihak keluarga diketahui, jika Rusmini pada tahun 2016 pulang transmigrasi dari Bengkulu Sumatera bersama keluarganya.
“Saat pulang dari keterangan keluarganya, telah dalam keadaan ODGJ. Suaminya, Bapak Tarmuji juga sudah berusaha mencarikan obat namun tak kunjung sembuh. Akhirnya dia bersama anaknya pulang ke Solo. Dia awalnya dirawat oleh Ibu Katinah, ibu kandungnya. Namun karena sudah tidak mampu lagi karena usia, dia ikut anak nomor empat, Winarni tinggal di Dusun Dlopi Karangrejo,” jelas Kapolsek Ngasem.
Akhirnya atas kesepakatan bersama, Rusmini dibawa ke tempat rehabilitasi milik Bapak Rohan berada di Desa Susuhbango Kecamatan Kandat dengan dikawal anggota Polsek dan Satpol PP. “Kurang lebih 15 tahun mengalami hal tersebut. Sudah dilaporkan ke pihak desa dan sempat sembuh kemudian kambuh lagi,” jelas Arif Sofyan selaku Ketua RT.
Yang menemukan kali pertama, adalah Edi Santoso merupakan anggota BPD Sukorejo. “Kami hendak melaksanakan vaksinasi untuk disabilitas, kita laku jemput bola ke rumah. Saat bersama bidan desa dan petugas puskesmas, saya merasakan kasihan. Masalah seperti ini harus harus dilakukan bersama-sama. Meskipun dia ODGJ, harus dimanusiakan. Buktinya dimandikan diajak ngobrol juga enak, tidak seperti awal tadi,” jelasnya.
Sementara dari keterangan Binti Mahmudah S.ST selaku Bidan Desa Sukorejo, bahwa untuk sementara ditampung sambil menunggu surat administrasi. Rencana Rusmini akan segera dibawa ke Rumah Sakit Jiwa. “Terserah Dinas Sosial, mau dibawa ke Menur atau ke Lawang. Apalagi saat kita tanya, pihak keluarga sudah menyatakan pasrah dan keberatan untuk merawatnya,” terangnya. Sementara ibu kandung Rusmini membenarkan jika anaknya telah lama mengalami sakit jiwa.
“Dulu awalnya merantau lalu menikah sama orang Solo. Sebenarnya saya tidak mengijinkan dia menikah sama orang itu. Dia itu sebenarnya sakit hati sama suaminya, karena dihajar terus sama suaminya. Anaknya dibawa suaminya, dia tidak dicerai juga diberi nafkah buat makan,” ucap Katinah.
Jurnalis : Yusril Ihsan Editor : Nanang Priyo Basuki