KEDIRI — Meski masih berstatus siswa, namun bagi Sujoko Adi Purwanto, tokoh Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Kediri Raya. Atas meninggalnya Andan Wisnu Pradana pulang berlatih dari UKM PSHT UNP Kediri. Cukup menjadikan suasana berkabung bagi seluruh warga dimanapun berada.
Doa bersama secara khusyuk digelar di Lapangan Banteng, berada di Lingkungan Waung Kelurahan Sukorame pada Minggu (08/10). Kegiatan ini, memang sengaja dibatasi dan dijelaskan Mas Joko Koreng sapaan akrabnya. Agar tidak muncul kerumunan massa dan dia pun menghimbau seluruh warga PSHT menggelar di lingkungan masing-masing.
“Sebelum kasus ini diungkap dan pelaku diamankan, tentu saja rasa persaudaraan seluruh warga tergugah. Kami telah berusaha meredam semaksimal mungkin, termasuk warga dari luar propinsi seperti Solo dan Yogya sebenarnya tadi malam berniat datang ke Kota Kediri,” jelasnya.
Bahwa hasil kesepakatan para senior di PSHT, hingga saat ini masih sepenuhnya mempercayakan kepada aparat Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini. “Kami berharap Bapak Kapolres Kediri Kota bersikap tegas dan profesional dalam menanggani kasus ini. Apalagi lokasi kejadian tidak jauh dari Mapolres Kediri Kota,” tegasnya.
Warga PSHT Berduka

Mas Joko Koreng yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Kediri mengaku kecolongan saat dirinya sedang berada di luar kota.
“Kejadian pertama di Ngadiluwih, kejadian kedua di kawasan Bantaran Sungai Brantas. Dimana saat di semua kejadian, saya sedang ada tugas keluar kota. Andaikan saya ada di Kediri, langsung kami bantu mencari para pelaku pada kejadian Rabu dini hari,” ungkapnya.
Secara pribadi, dia pun menyampaikan ungkap duka mendalam kepada almarhum, merupakan arga Jalan Soekarno Hatta RT. 13 RW. 05, Desa Kelutan Kabupaten Trenggalek. “Kita semua mendoakan, agar arwahnya diterima di Alloh Swt. Keluarga ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan iman. Kepada para pelaku, kami harap segera menyerahkan diri kepada Polisi,” ucap Mas Joko Koreng.
Dalam siaran pers melalui Humas Polres Kediri Kota, Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy menyampaikan masih mengumpulkan bahan keterangan dan bukti-bukti yang kuat, untuk mengungkap pelaku pengeroyokan terhadap korban.
Kapolres mengatakan, pihaknya kini tengah membentuk timsus untuk mengungkap kasus ini. Tim ini terdiri dari satreskrim, intel, polsek jajaran, dan diback up olah Jatanras Polda Jatim.
“Kita langsung bergerak cepat sejak peristiwa terjadi. Timsus kita bentuk, dan hari ini diback up oleh Jatanras dari Polda Jatim,” ujar AKBP Teddy
Kapolres Kediri Kota menambahkan, sejauh ini pihaknya sudah memeriksa 6 orang saksi dalam proses penyelidikan. Selain itu, pemeriksaan cctv di Kota Kediri juga dilakukan untuk mempercepat pengungkapan kasus penganiayaan ini.
“Kami meminta masyarakat menyerahkan kasus itu kepada Polisi yang akan bertindak professional,” terang AKBP Teddy.
editor : Nanang Priyo Basuki