KEDIRI – Ketersediaan air bersih di lingkungan sekolah merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan saat pandemi Covid-19 seperti sekarang. Terlebih saat ini semua sekolah di Kota Kediri sudah melakukan pembelajaran tatap muka. Maka untuk itu, Pemkot Kediri melalui Dinas Kesehatan Kota Kediri melakukan uji air bersih untuk mengetahui kualitas udara yang ada di sekolah untuk keperluan sanitasi higienis.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, sebanyak 9 puskesmas wilayah yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan. Sebagai petugas pengambilan sampel air di lokasi sekolah yang telah ditentukan. “Jadi berdasarkan dari Permenkes nomor 32 tahun 2017 mengenai standar baku kesehatan lingkungan dan kesehatan udara untuk keperluan sanitasi higiene. Maka kita lakukan uji air bersih untuk mengetahui kualitas udara yang ada di sekolah,” ungkap Fauzan Adima, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, Selasa, kemarin
Fauzan Adima menambahkan jika nantinya akan diambil 45 sampel air dari setiap sekolah Kota Kediri yang sudah ditunjuk. Dari 9 Puskesmas wilayah, setiap Puskesmas yang diberikan mengambil 5 sampel sesuai wilayah kerja masing-masing. “Harapan kita melakukan kegiatan ini agar di lingkungan sekolah memiliki ketersediaan air bersih. Apalagi saat ini, cuci tangan diperlukan. Jadi nanti juga bisa berdampak baik untuk kesehatan para siswa,” tuturnya
Sementara itu dalam pengambilan sampelnya, Rahman Widi Wahyudi, Petugas Kesehatan Lingkungan Puskesmas wilayah kota utara menjelaskan bahwa standar air bersih itu diantaranya tidak mengandung koliform dan bakteri E-Coli.
“Jadi sampel ini nanti akan kita berikan di UPT. Labkesda Kota Kediri untuk meneliti kandungan apa saja yang terdapat di dalam air. Yang jelas dalam proses pengambilan sampel juga kita usahakan agar tetap steril. Agar meminimalisir bakteri yang masuk ke dalam sampel,” ucap Rahman Widi Wahyudi
Kepala Sekolah SDN 1 Setono Pande, Lesti Setiti, mengungkapkan ia menyambut baik dengan adanya uji air bersih ini. Menurutnya, dengan hal ini ia dapat mengatahui apakah kandungan udara yang ada dilingkungan sekolahnya layak untuk digunakan.
“Dengan kegiatan ini saya bisa mengetahui, apakah air yang digunakan anak-anak ini layak digunakan dan aman. Bila nanti terdapat kandungan yang tidak baik, kita bisa segera melakukan tindakan pencegahan,” ungkap Lesti Setiti. Lebih lanjut, Lesti Setiti berharap hasil uji air bersih dari SDN 1 Setono Pande nantinya tidak terdapat kandungan zat atau bakteri yang berbahaya. Agar ia bisa melakukan proses pembelajaran secara aman dan nyaman. (adv)