KEDIRI – Keliling Indonesia dari Sabang sampai Merauke pernah dilakukan di atas motor Vespa. Itu merupakan pengalaman yang tak pernah terlupakan oleh Agus Suyono. Pria lahir di Kelurahan Mojoroto Gg IV Kediri, pada 5 Agustus 1969 dari pasangan Wagimin dan Ponijah, akrab disapa Lekong. Banyak kisah bisa dipetik dari dia, dulu dikenal sebagai anak jalanan.
“Saya tidak pernah absen mengikuti pengajian dan tidak pernah padam berbagi kepada sesame,” ucapnya, ditemui Sabtu (14/08) di rumahnya, Jalan Supit Urang Barat nomor 09 Kelurahan Mojoroto. Tak segarang semasa muda, bahkan mengaku telah bebas dari segala bentuk minuman keras dan tersisa hanya model rambut rasta.
Bagi asli pecinta balap motor tentunya tidak asing dengan wajahnya, mulai roadrace, motor cross hingga vespa cross, dulu bagaikan kehidupan tak bisa ditinggalkan. “Dulu saya anak jalanan, bisa dibilang kalau pulang hanya lewat saja. Keliling Indonesia pada tahun 1999 dan banyak menginap di jalan,” ujarnya.
Lekong : Ubah Haluan
Uniknya, setahun lebih keliling negeri ini dengan memakai vespa rosok milik hanya untuk mengumpulkan tanda tangan para kepala daerah. Satu pengalaman masih diingatkan, mengibarkan bendera Rosok Skuter Jahanam (RSJ), komunitas yang diketuainya di Titik Nol Kilometer Aceh.
“Saya kasih stiker bendera di sana, vespanya pernah mogok tapi tidak pernah fatal. Kalau rusak ya dipinjami mesin oleh teman komunitas di Kota itu. Saya juga punya vespa sepanjang 7 m dan bisa dinaiki 30 orang,” ungkapnya tentang koleksinya vespa.
Dia pun mengaku masih aktif di motor trail, memilih bergabung Komunitas Trail Kediri (KTK). Dengan alasan misi komunitas ini sebagai sarana bakti sosial. Berbagi sembako untuk masyarakat, nasi gratis setiap hari hingga bedah rumah di sejumlah tempat di Kediri. “Sejak kenal Gus Gendeng yang sama suka trail, terus jadi ubah haluan untuk ikut kajian setiap Jumat Kliwon di padepokan beliau. Saya juga kurang tau kenapa bisa seperti sekarang ini karena dulu gak karu-karuan,” ucapnya sambil tersenyum.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki