KEDIRI – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Kediri diam – diam telah melakukan penangkapan terhadap Catur Andrianto, sebelumnya dimasukkan Daftar Pencarian Orang (DPO). Merupakan terpidana kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Perumda BPR Kota Kediri.
Bahwa Catur telah mendapatkan kucuran kredit sebesar Rp 600 juta dan berdasarkan fakta persidangan telah melakukan manipulasi berkas persyaratan. Untuk memenuhi persyaratan mendapat pinjaman.
Dia hanya mampu mengangsur sebanyak tujuh kali dan selebihnya macet. Proses penangkapan, diterangkan Nurngali selaku Kasi Pidsus Kejari Kota Kediri, dilakukan pada Selasa kemarin.
“Iya benar telah melakukan penangkapan terhadap terdakwa Catur Andrianto dan kita lakukan eksekusi ke Lapas Kediri,” ungkap Nurngali, dikonfirmasi Kamis (23/05).
Terdakwa telah ditetapkan DPO selama 2 tahun dan pihaknya mengaku kesulitan menemukan keberadaannya.
“Hampir 2 tahun DPO dan kita tangkap di wilayah Pagu, sudah tiga kali akan ditangkap selalu lolos, orangnya licin,” paparnya.
Penangkapan ini berdasarkan putusan pengadilan nomor 103/Pid.Sus-Tpk/2023/PN Sby tanggal 13 Februari 2020. Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi dalam perkara Bank BPR Kota Kediri, merugikan keuangan negara senilai 400 juta rupiah.
“Terdakwa dikenakan hukuman pidana penjara selama 3 tahun dan denda sejumlah 100 juta rupiah subsider kurungan selama 1 tahun,” ujarnya.
Terdakwa juga diharuskan mengganti uang senilai 400 juta rupiah tersebut. Jika terdakwa tidak membayar maka, harta bendanya disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut.
Tetapi apabila terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka di pidana dengan pidana penjara selama 6 bulan. “Tanah beserta sertifikatnya sudah kita sita,” jelas Nurngali.
Selanjutnya, kasus korupsi pada BPR Kota Kediri sedang bergulir di Pengadilan Tipikor Surabaya. Kembali menyeret tiga terdakwa. Diantaranya mantan direktur utama dengan inisial SG, Direktur inisial SH, dan kepala bagian marketing inisial AD.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki
