KEDIRI – Perjalanan panjang Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri menuju status universitas akhirnya membuahkan hasil. Mulai tahun ini, IAIN Kediri resmi bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Wasil Kediri, menandai era baru dalam pengembangan pendidikan tinggi Islam di Jawa Timur.
Rektor IAIN Kediri, Dr. H. Wahidul Anam, M.Ag., mengungkapkan bahwa proses alih status ini memakan waktu tiga tahun. Sepanjang waktu tersebut, pihak kampus bekerja keras memenuhi segala persyaratan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.
“Kami harus melengkapi berbagai syarat penting, mulai dari luas lahan, jumlah guru besar, jumlah mahasiswa aktif, hingga kualitas tenaga pendidik dan fasilitas kampus,” ujar Wahidul Anam, saat dikonfirmasi pada Minggu (25/5).
Kini, semua ketentuan tersebut telah terpenuhi. Kampus IAIN Kediri berdiri di atas lahan seluas 12 hektar, yang telah melalui verifikasi berbagai instansi, termasuk Kementerian PAN-RB dan Kementerian Keuangan. Jumlah guru besar telah mencapai 13 orang, jauh di atas syarat minimal yang ditentukan. Sementara jumlah mahasiswa pun telah menyentuh angka 12.000, tiga kali lipat dari ketentuan minimal 4.000 mahasiswa.
“Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar. Insyaallah besok kami akan menerima SK peresmian di Jakarta, bersama 11 perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) lainnya,” tambahnya.
Transformasi Nasional Pendidikan Tinggi Keagamaan
UIN Syekh Wasil Kediri akan diresmikan bersamaan dengan sejumlah kampus lain di berbagai daerah, seperti UIN Abdul Muthalib Sangadji Ambon, UIN Sunan Kudus, UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, hingga UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo. Selain itu, beberapa sekolah tinggi juga turut mengalami peningkatan status, seperti STAIN Bengkalis yang kini menjadi IAIN Datuk Laksemana, serta IAHN Mpu Kuturan yang juga berubah status.
Wahidul Anam menegaskan bahwa proses transisi ini tidak membebani keuangan kampus secara signifikan. Semua berjalan dalam anggaran yang wajar, tanpa gangguan terhadap aktivitas pendidikan. Saat ini, dari total 33 program studi yang ada, 11 di antaranya telah mengantongi akreditasi unggul, sebagai wujud komitmen terhadap kualitas akademik.
Sebagai rektor, Wahidul Anam berharap kehadiran UIN Syekh Wasil Kediri dapat menjadi tonggak penting dalam pengembangan ilmu keislaman dan hukum Islam, baik di tingkat lokal maupun nasional. Ia pun menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo, Menteri PAN-RB, Menteri Agama, dan Mendikbudristek atas dukungan penuh selama proses transformasi ini berlangsung.
“Kami berharap UIN Syekh Wasil Kediri dapat menjadi pusat keilmuan Islam yang bermanfaat bagi umat dan masyarakat luas, serta melahirkan generasi intelektual yang religius dan unggul,” pungkasnya.