KEDIRI – Mengutip pernyataan Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto, terkait penangganan perkara. Dugaan rekayasa hasil ujian perangkat desa terjadi 25 kecamatan atau 163 desa. Saat penyelenggaraan ini, menunjuk Universitas Islam Malang (UNISMA) sebagai pihak ditunjukkan melakukan ujian.
Disampaikan Bagus Romadhon selaku Ketua KPW REKAN Indonesia Jawa Timur dikonfirmasi Minggu (28/04). Sangat berharap ratusan kepala desa disebutkan pihak Kepolisian, juga dihadirkan untuk dimintai keterangan. Alasannya, bahwa mereka para 163 kepala desa ini, patut diduga menerima aliran dana tersebut.
“Informasi yang saya dapat, aliran dana diserahkan kepada oknum kepala desa. Ada kabar menyebutkan, untuk satu kursi perangkat desa agar lolos lalu dilantik. Pihak oknum kepala desa ini diminta menyerahkan kepada oknum panitia paguyuban sekitar 42 juta. Ini andaikan, satu orang calon perangkat menyerahkan uang 100 juta, lalu sisanya kemana?. Ini patut didalami,” terangnya.
Bagus pun juga memberikan apresiasi kepada Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Jatim. Telah menghadirkan dua pimpinan media di Kediri, untuk dimintai keterangan sebagai saksi.
“Pimpinan media online dan pimpinan radio swasta di Kediri, telah dimintai keterangan sebagai saksi. Patut kita berikan apresiasi dan tentunya bukan hal sulit untuk menghadirkan seluruh kepala desa menggelar pengisian perangkat,” jelas Bagus.
Diberitakan sebelumnya, pihak Polda Jatim kini telah menaikkan status dari penyelidikan menjadi penyidikan. Atas dugaan pengondisian nilai peserta ujian seleksi perangkat desa digelar pada 27 Desember 2023, bertempat di Convention Hall SLG.
Adapun jabatan perangkat desa yang kosong, diantaranya sekretaris desa, kepala dusun, Kepala Urusan Kesra dan tenaga IT Desa.
editor : Nanang Priyo Basuki