foto : Anisa Fadila

Porsenijar PGRI Jawa Timur Zona 2 2025 Resmi Dibuka di Kediri, Ratusan Guru Unjuk Prestasi dan Kreativitas

KEDIRI – Kota Kediri menjadi tuan rumah pertama gelaran Pekan Olahraga, Seni, dan Pembelajaran (Porsenijar) PGRI Jawa Timur Zona 2 tahun 2025. Acara yang dipusatkan di SMKN 2 Kediri pada Selasa (9/9) ini menghadirkan suasana meriah sekaligus penuh semangat, dengan mengusung tema “Mewujudkan Pejuang Pendidikan yang Cerdas, Inovatif, Kreatif, dan Berbudaya Menuju Indonesia Maju.”

Ajang ini diikuti oleh delapan kontingen, yakni Kabupaten Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Mojokerto, Kediri, serta Kota Kediri, Kota Mojokerto, dan Kota Blitar. Total 104 atlet, 24 official, dan 50 undangan hadir untuk meramaikan kegiatan yang berlangsung selama dua hari. Para guru peserta akan beradu kemampuan dalam beragam cabang olahraga dan seni, mulai dari tenis meja, bulu tangkis, catur, paduan suara, tari, vokal, hingga lomba video pembelajaran.

Bukan sekadar ajang kompetisi, Porsenijar menjadi ruang bagi para pendidik untuk melepas penat sekaligus mempererat persaudaraan. Wakil Ketua IV PGRI Jawa Timur, Munthohar, menyebut kegiatan ini sebagai momen yang selalu ditunggu guru.

“Ini saat yang tepat bagi guru untuk menyalurkan kegembiraan, menunjukkan prestasi di bidang olahraga dan seni, sekaligus menyegarkan pikiran,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati. Menurutnya, Porsenijar memiliki makna lebih dari sekadar lomba. Guru, kata dia, butuh wadah untuk berkreasi, mengembangkan diri, dan memperluas jejaring.

“Porsenijar bukan hanya kompetisi, tetapi sarana bagi guru untuk menumbuhkan solidaritas. Dari sini kita berharap lahir pendidik yang semakin kreatif, inovatif, dan bersemangat dalam mendampingi siswa,” ucapnya.

Ketua PGRI Kota Kediri, Moh. Anang Kurniawan, menegaskan bahwa penunjukan Kediri sebagai tuan rumah perdana merupakan kebanggaan sekaligus tantangan. Ia berharap para peserta membawa pulang kesan positif tentang Kota Kediri.

“Porsenijar perdana ini mempertemukan guru-guru dari delapan kabupaten/kota. Selain meningkatkan kompetensi, ajang ini juga memperkenalkan Kediri sebagai kota yang ramah dan selalu ‘ngangeni’,” jelasnya.

Lebih dari sekadar lomba, Porsenijar menjadi panggung apresiasi bagi guru. Mereka yang sehari-hari mendampingi siswa kini mendapat kesempatan menyalurkan bakat, memperkuat solidaritas, sekaligus memperkaya pengalaman.

Para juara dari Zona 2 nantinya akan melangkah ke tingkat provinsi hingga nasional. Harapannya, dari ajang ini lahir guru-guru berprestasi di bidang olahraga, seni, dan inovasi pembelajaran yang mampu membawa nama harum Jawa Timur.

jurnalis : Anisa Fadila