KEDIRI – Bila Kota Kediri dianggap sebagai kota paling bahagia, mungkin prestasi yang cukup membanggakan. Tentunya tidak lepas keberadaan Polres Kediri Kota, selama ini sangat respon dalam mendukung berjalannya pemerintahan daerah serta menjamin rasa aman serta nyaman dalam menjaga Kota Kediri.
“Dalam setiap pertemuan, selalu kami tekankan kepada seluruh anggota untuk selalu menitipkan diri kepada masyarakat dan selalu menjalin tali silahturahim kepada warga di wilayah Polres Kediri Kota,” ungkap AKBP Wahyudi, orang nomor satu di Polres Kediri Kota.
Namun ada satu hal menarik selama ini sangat rapat dijaga kerahasiaannya, termasuk saat berusaha untuk diambil foto dua bersaudara di Halaman Mapolres Kediri Kota. Dua sosok perwira dikenal ramah dan amanah dalam menjalankan tugas, ternyata merupakan saudara kandung. Sang kakak menjabat Kasat Intelkam, IPTU Hendro Purwo Nugroho, S.H. Sementara adik, menjabat Kasat Samapta IPTU Henry Setiawan SH.
“Janganlah, mas. Kami tidak pernah foto berdua, harus ijin bapak Kapolres ya. Selama ini tidak pernah foto bersama, jika pun ada pasti foto bersama dengan keluarga. Namun bagaimanapun sebagai adik, saya sangat bangga kepada Mas Hendra,” ucap Iptu Henry Setiawan, Jumat (20/05). Akhirnya dengan sedikit paksaan bersedia foto bersama sang kakak.
Polres Kediri Kota sebenarnya bukanlah tempat asing bagi kedua perwira, kelahiran Blitar yang sama-sama memiliki hobi adventure dengan motor trail. “Saya setelah diterima Polisi, dinas pertama Polres Bondowoso Polwil Besuki, tahun 2007 hingga tahun 2010 berada di wilayah Polwil Kediri, sempat 6 tahun dinas di Polres Blitar, kemudian satu tahun di Polres Blitar Kota dan tahun 2019 akhir September masuk Polres Kediri Kota menjadi Kanit Reskrim Polsek Pesantren,” jelasnya.
Sementara dunia intelkam selalu melekat pada IPTU Hendra, sebelum menjabat Kasat Intelkan, menjabat Kanit Intelkam Polsekta Mojoroto setelah sebelumnya sebagai Kanit Intelkam Polsek Grogol. “Saya sendiri juga kaget, saat muncul surat dari Polda, harus menjabat Kasat Intelkam. Padahal masih banyak perwira lain yang saya anggap memiliki kemampuan lebih,” terangnya.
Perlu diketahui, dua bersaudara ini hanyalah beda sekolah hanya saat duduk di sekolah dasar. Putra pasangan Alm. Suwardi dan Endang Tri Mulyo, kemudian satu sekolah di SMP dan berlanjut di SMA. “Kakak dengan saya selisih dua tahun, dulu kakak sekolah di SDN Karangtengah 3 dan saya di SDN Karangtengah 1. Kami sering main bersama, makanya temannya kakak juga teman saya hanya beda generasi,” ucap Iptu Henry sambil tersenyum menatap kakaknya.
Bahwa sebenarnya orang tua memberikan kebebasan kepada dua bersaudara ini dalam menempuh. Diterangkan IPTU Hendra, mungkin pengaruh dari keluarga ibu. “Orang tua tidak mengharuskan atau mengarahkan, intinya mana yang terbaik Memang keluarga besar kami dari keluarga ibu banyak yang jadi anggota Polri. Mulai Mbah Kakung, Pakde dan Paklik” jelas Kasat Intelkam.
Namun satu hal patut ditiru, saat terdengar berkomunikasi, kakak beradik ini menggunakan Bahasa Jawa Kromo Inggil. Sangat terlihat jelas, bila keduanya saling menghargai dan sangat kental persaudaraannya.