foto : Sigit Cahya Setyawan

Polres Kediri Kota Tetapkan 5 Tersangka Kasus Pengeroyokan dan Pembacokan di Perbatasan Mrican

Bagikan Berita :

KEDIRI – Komitmen Polres Kediri Kota dalam menindak tegas aksi kriminal kembali dibuktikan. Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan disertai pembacokan terhadap seorang pemuda berinisial RAS (20), warga Kecamatan Banyakan. Insiden tersebut terjadi di kawasan perbatasan Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, pada Minggu (21/9/2025) sekitar pukul 03.00 WIB.

Kasat Reskrim Polres Kediri Kota, AKP Cipto Dwi Leksana, menjelaskan peristiwa bermula ketika korban bersama teman-temannya berjalan pulang usai nongkrong. Di perjalanan, mereka berpapasan dengan rombongan sekitar 10 sepeda motor dari arah selatan.

“Rombongan pelaku kemudian balik arah dan mengejar korban beserta temannya. Salah satu pelaku langsung memukul korban menggunakan double stick,” jelas AKP Cipto.

Korban yang sempat berhenti akibat luka, mencoba melanjutkan perjalanan. Namun, di lokasi kedua, rombongan kembali menghadang dan melakukan pengeroyokan disertai penyerangan dengan senjata tajam jenis clurit.

Polisi Bertindak Cepat

Tak butuh waktu lama, Unit Resmob Polres Kediri Kota bergerak cepat dan berhasil mengamankan 10 orang terduga pelaku. Setelah dilakukan pemeriksaan intensif, lima orang ditetapkan sebagai tersangka, sementara lima lainnya dipulangkan karena tidak terbukti terlibat.

Kelima tersangka tersebut adalah:

  • FSJ (18) – memukul korban dengan kayu.

  • SFK (16) – melempar batu.

  • RTQ (16) – membacok korban dengan clurit hingga menyebabkan luka tusuk.

  • FR (17) – menendang korban.

  • MTN (17) – memukul saksi sekali dan korban lima kali menggunakan tangan serta stik.

Dari lima tersangka ini, satu berstatus dewasa, sedangkan empat lainnya masih di bawah umur.

Para tersangka dijerat Pasal 170 ayat (1) KUHP tentang pengeroyokan dan Pasal 170 ayat (2) ke-1 KUHP karena mengakibatkan luka pada korban.

Menurut penyelidikan, motif pengeroyokan berawal dari kesalahpahaman. Para pelaku menanyakan asal kelompok korban, kemudian menduga korban berasal dari kelompok lawan sehingga memicu tindak kekerasan.

Korban RAS segera mendapatkan perawatan di RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri usai kejadian. Saat ini kondisinya berangsur membaik dan sudah kembali beraktivitas.

jurnalis : Sigit Cahya Setyawan
Bagikan Berita :