KEDIRI – Perwakilan Pedagang Kaki Lima (PKL) biasa berjualan di Kawasan Simpang Lima Gumul (SLG) berharap Pemerintah Kabupaten Kediri memberikan ijin kembali berjualan, setelah hampir dua tahun vakum. Hal ini disampaikan Kariyanto, mewakili pedagang. Dalam pertemuan bertempat di Ruang Pamenang, Rabu (13/10) dicapai kata sepakat akan dilakukan kajian melihat perkembangan kasus Covid-19.
Karena wabah menjadikan dasar Satgas Covid melakukan penutupan di sejumlah tempat berpotensi terjadinya kerumunan massa. Jika pun kini dibuka, itu sebatas uji coba dan bukan berarti tanpa pengawasan terkait penerapan protokol kesehatan. Hal ini disampaikan Asisten Administrasi Umum, Mamiek Amiyati, SH. MH.
“Sebenarnya kalau kaitannya dengan PKL Pasar Tugu, kita sudah memikirkan. Dinas Pariwisata sedang melakukan uji coba di tiga obyek wisata, alhamdulilah tidak ada masalah. Saat ini kita sedang melakukan kajian di SLG dan sejulah tempat wisata lainnya. Jadi tidak benar bila kita tidak ada perhatian kepada pedagang. Semua ada mekanisme dan harus kami pertimbangkan atas PKL mencapai jumlah 500 pedagang,” terangnya.
Dijelaskan Mamiek, saat ini sedang pengumpulan data jumlah PKL, bentuk berdagang dan bagaimana penerapan protokol kesehatan termasuk keterlibatan paguyuban pedagang. “Bayangkan jumlah pedagang sementara kita harus menerapkan jaga jarak tentunya bukan hal mudah. Seperti di Gunung Kelud, harus melakukan monitor mulai pengunjung sudah divaksin,” imbuhnya.
Sesuai isi surat dilayangkan ke Polres Kediri, rencananya Kamis besok para pedagang SLG ini akan menggelar aksi agar diberi ijin kembali berjualan. Namun aksi ini rupanya digelar oleh Ikatan Pemuda Kediri (IPK). “Jika kami harapannya segera dibuka seperti semula, kalau menggelar demo para pedagang Pasar Tugu, kami tidak ikut. Apalagi tadi pihak pemerintah kabupaten juga berjanji akan segera membuka setelah hampur dua tahun ditutup,” ucap Kariyanto dikonfirmasi usai pertemuan.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki