KEDIRI – Hanya menyisakan empat pertandingan di sisa musim dan hanya mengemas 30 poin, Persik Kediri menghadapi ancaman serius degradasi. Dua laga di antaranya merupakan big match bertajuk Derby Jatim, menghadapi Persebaya dan Arema FC. Sebuah tantangan berat, mengingat Macan Putih belum meraih satu pun kemenangan dalam 12 laga terakhir.
Performa Persik jauh dari kata ideal. Kekompakan tim dinilai menurun, baik saat menyerang maupun bertahan. Situasi ini sangat kontras dengan musim lalu ketika Persik mampu bersaing di papan atas klasemen.
Dalam 12 pertandingan terakhir, Persik hanya mampu mencetak 8 gol dan kebobolan 16 kali. Enam laga di antaranya berakhir dengan kekalahan. Di tengah tren buruk ini, muncul isu keretakan di ruang ganti pemain yang disebut-sebut menjadi biang keladi anjloknya performa tim.
Namun, pelatih Divaldo Alves membantah tegas kabar tersebut. Saat ditemui usai memimpin latihan di Stadion Gelora Daha Jayati, Jumat sore (02/05), pelatih asal Portugal itu menegaskan suasana tim tetap solid.
“Semua pemain terlihat kompak, bekerja keras, dan terus berjuang. Saya tidak melihat ada masalah internal,” ujarnya.
Sebagai bentuk evaluasi, Divaldo mengaku memberikan latihan finishing tambahan kepada para penyerang. Ia ingin mengasah sentuhan akhir pemain agar lebih tajam saat berada di depan gawang lawan.
“Setiap hari kami tambahkan latihan penyelesaian akhir. Itu penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan naluri mencetak gol,” jelasnya.
Meski situasi makin genting, Divaldo tetap optimistis Persik mampu keluar dari zona merah.
“Saya datang ke sini dengan optimisme. Di lapangan, kita harus tampil dengan keberanian dan determinasi untuk mengubah situasi ini,” pungkasnya.
Jurnalis: Sigit Cahya Setyawan