foto : persik fc

Persik Kediri Terpuruk di Bantul, Takluk 1-2 dari PSIM Yogyakarta

Bagikan Berita :

BANTUL — Perjalanan Persik Kediri di Liga 1 2024/2025 kembali tersandung. Bertandang ke Stadion Sultan Agung, Jumat (31/10) sore, tim berjuluk Macan Putih harus mengakui keunggulan PSIM Yogyakarta dengan skor tipis 2-1. Hasil ini memperpanjang puasa kemenangan Persik dalam tiga laga terakhir — dua kali kalah dan satu hasil imbang.

Sejak peluit awal dibunyikan, duel antara dua tim bertabur pemain berpengalaman itu berlangsung hati-hati. Hujan yang mengguyur Bantul membuat lapangan licin, memaksa kedua tim lebih sering bermain aman dengan umpan-umpan pendek.

Hingga pertengahan babak pertama, tak ada peluang berarti tercipta. Persik baru benar-benar mengancam di menit ke-39 lewat sepakan keras Jose Enrique, namun bola melayang tipis di atas mistar.

PSIM pun tak tinggal diam. Melalui pergerakan Anton Fase dan visi permainan Ze Valente, tuan rumah mencoba menekan balik. Tapi hingga wasit meniup peluit turun minum, papan skor tetap tak berubah — 0-0.

PSIM Menyengat, Persik Kehilangan Kendali

Memasuki babak kedua, pelatih Persik Ong Kim Swee melakukan rotasi cepat dengan memasukkan M. Khanafi untuk menambah daya gedor. Namun perubahan itu belum sempat berbuah hasil ketika PSIM membuka keunggulan di menit ke-49.

Berawal dari umpan terobosan Ezequiel Vidal, Nermin Hajelta berhasil lepas dari jebakan offside dan menaklukkan kiper Dikri Yusron. Gol tersebut menjadi pemantik semangat tuan rumah.

Malapetaka bagi Persik datang tak lama kemudian. Bek kanan Henhen Herdiana menerima kartu kuning kedua usai menjatuhkan Anton Fase di kotak terlarang. Wasit tanpa ragu menunjuk titik putih. Ze Valente yang maju sebagai eksekutor menjalankan tugasnya dengan sempurna, menggandakan keunggulan PSIM menjadi 2-0 di menit ke-61.

Ezra Walian Menyalakan Harapan

Tertinggal dua gol dan kehilangan satu pemain tak membuat Persik menyerah. Hanya dua menit berselang, Ezra Walian memperkecil ketertinggalan lewat kemelut di depan gawang Cahya Supriadi.

Gol itu sempat mengubah momentum laga. Persik tampil lebih berani, bahkan menciptakan dua peluang emas melalui Rifqi Ray dan Imanol Garcia, tapi penyelesaian akhir kembali menjadi masalah.

Sampai peluit panjang berbunyi, skor 2-1 bertahan untuk kemenangan PSIM Yogyakarta. Stadion Sultan Agung pun bergemuruh, sementara wajah kecewa terlihat di kubu tamu.

Ong Kim Swee: “Kami Kehilangan Momentum”

Usai pertandingan, pelatih Persik Ong Kim Swee tak menutupi kekecewaannya. Ia menilai kartu merah menjadi titik balik yang mengubah jalannya laga.

“Bukan laga yang mudah. Setelah kartu merah, kami kehilangan momentum meski sempat mencetak satu gol. Babak pertama sebenarnya kami tampil cukup baik,” ujarnya seusai laga.

“Ini sudah dua pertandingan berturut-turut kami bermain dengan sepuluh pemain. Kami harus menganalisis hal ini agar tidak terulang lagi.”

Dengan hasil ini, Persik Kediri tertahan di papan tengah klasemen sementara. Performa yang sempat menjanjikan di awal musim kini mulai menurun, menandakan perlunya evaluasi mendalam sebelum memasuki paruh kedua kompetisi.

Di sisi lain, PSIM Yogyakarta melanjutkan tren positif di kandang sendiri. Tim asuhan Rudi Eka Priyambada itu kini semakin percaya diri menatap laga-laga berikutnya, terutama setelah mengandaskan salah satu klub bertradisi kuat di Liga 1.

jurnalis : Sigit Cahya Setyawan
Bagikan Berita :