KEDIRI – Hanya sehari terpasang garis pembatas di Kawasan Bantaran Brantas, kembali terlihat kerumunan. Berbeda dengan Mc Donald’s berada di Kediri Mall, Jalan Hayam Wuruk Kota Kediri. Terpasang di waktu bersamaan, hingga berita ini diturunkan masih terpasang. Ada apakah dengan Satgas Covid-19 Kota Kediri? Masihkan komitmen atas aturan yang dibuat? Ataukah selama hanya pencitraan dengan atas namakan Operasi Yustisi?
Sejumlah warga mempertanyakan dengan membandingkan ditutupnya gerai rumah makan cepat saji atas perintah Kapolres Kediri Kota AKBP Eko Prasetyo terjun langsung ke lokasi. Sorenya saat melihat ada kerumunan di kawasan Bantaran Sungai Brantas, Kabag Ops Polres Kediri Kota, Kompol Abraham Sisik langsung memerintahkan lokasi tersebut dilakukan penyegelan.
“Kemarin sempat ikut antre di McD kebagian tapi nunggu 2 jam. Sebelum dibubarkan sudah kebagian. Banyak yang tidak dapat kemarin. Ya dampak dari penutupan McD ada cuma tidak signifikan. Harusnya banyak yang order di McD tapi ditutup,” ucap Dwi Prasetyo, salah satu pengendara Ojek Online, kemarin.
Terkait dilepasnya garis pembatas tersebut, Kasatpol PP, Eko Lukmono memberikan penjelasan. “Kapan hari kita melakukan pemasangan police line jadi itu sebagai peringatan keras bagi PKL yang ada di sepanjang Bantaran Sungai Brantas. Kita lakukan penindakan pada saat itu karena sering pedagang kaki lima di bantaran sungai mengabaikan prokes,” terangnya.
Penindakan ini diakui Eko Lukmono bersama Polres Kediri Kota dan Polsek Mojoroto melakukan penutupan sementara. “Karena Kota Kediri dalam kondisi Covid-19 harus sejalan antara ekonomi dan protokol kesehatan. Setelah kita evaluasi bersama Satgas Covid-19 di tingkat kota, akhirnya sepakat sesuai arahan pimpinan untuk dibuka,” jelas Kasatpol PP.
Terdapat catatan diberikan, imbuhnya, bagi pengelola, PKL atau masyarakat di lingkungan sekitar bantaran sungai membuat surat pernyataan harus bertanggung jawab sepenuhnya. “Catatan kedua Satgas Covid-19 baik Satpol PP, Polri dan gabungan akan melakukan patroli secara rutin di bantaran. Ketiga kita juga meminta kepada masyarakat yang mengelola bantaran sungai warga sekitar situ membentuk seperti satgas untuk sering mengingatkan kepada pengunjung. Salah satunya setelah kita cek dari paguyuban sudah menyiapkan toa pengeras suara untuk mengingatkan prokes,” terangnya. (kdr)