KEDIRI – Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, memberikan arahan penuh semangat kepada ratusan anggota Satuan Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak (Satgas PPA) se-Kota Kediri dalam pelatihan bertema Psychological First Aid Training, Jumat (16/5/2025) di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri.
Dalam sambutannya, Vinanda – yang akrab disapa Mbak Wali – mengapresiasi dedikasi para satgas yang dinilainya memiliki tanggung jawab besar dan tidak mudah.
“Alhamdulillah hari ini kita bisa berkumpul untuk membahas isu penting: kekerasan terhadap perempuan dan anak. Saya sangat berterima kasih kepada Satgas PPA yang telah menjalankan tugas mulia ini dengan penuh keberanian dan ketulusan,” ujarnya.
Mbak Wali menyoroti data kasus kekerasan yang masih tinggi. Tahun 2023, tercatat 22 kasus, terdiri dari 16 kekerasan terhadap anak dan 6 terhadap perempuan. Angka ini meningkat pada 2024 menjadi 33 kasus—19 kasus anak dan 14 kasus perempuan. Menurutnya, fakta ini adalah peringatan serius bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama.
“Pemerintah tidak bisa bergerak sendiri. Perlu kolaborasi lintas sektor untuk menanggulangi kekerasan yang masih terjadi,” tegasnya.
Ia juga menekankan peran penting Satgas PPA, tidak hanya dalam menangani kasus, tetapi juga mendampingi korban dan memberikan edukasi ke masyarakat. Dengan pelatihan ini, Satgas diharapkan makin profesional, tanggap, dan mampu menjalin komunikasi empatik dengan korban.
“Satgas PPA adalah perpanjangan tangan pemerintah. Maka perlu bekerja dengan cepat, profesional, humanis, dan peka terhadap kondisi sosial. Banyak korban kekerasan yang memilih diam dan memendam, padahal dampaknya sangat besar terhadap kesehatan mental mereka,” jelasnya.
Untuk mendukung tugas Satgas, Pemkot Kediri telah menyediakan layanan darurat Lapor Mbak Wali 112, yang bisa diakses kapan saja, terutama jika menghadapi kondisi genting atau butuh bantuan medis. Selain itu, pemerintah juga akan meluncurkan mobil siaga di tiap kelurahan secara bertahap, dimulai dari wilayah yang paling membutuhkan.
“Nantinya semua kelurahan akan mendapatkannya. Untuk sementara, silakan manfaatkan layanan 112 jika ada keadaan darurat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas DP3AP2KB Arief Cholisuddin menyampaikan bahwa jumlah anggota Satgas PPA di Kediri saat ini sebanyak 147 orang—terdiri dari 61 laki-laki dan 86 perempuan. Menurutnya, komposisi ini memungkinkan layanan yang lebih inklusif dan sesuai dengan kebutuhan korban.
“Arahan dari Mbak Wali hari ini sangat memotivasi. InsyaAllah, sebagai bentuk apresiasi, honorarium bagi para Satgas PPA tahun ini juga akan ditingkatkan,” ujarnya.
Pelatihan ini juga menghadirkan Kepala Laboratorium Psikologi IAIN Kediri, Imron Muzakki, sebagai narasumber. Hadir pula Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak, Zaki Zamani, serta sejumlah tamu undangan lainnya. (*)
Bagikan Berita :








