Ketua DPC PDI Perjuangan, Murdi Hantoro didampingi pengurus saat bezuk Slamet Subagyo (Nanang Priyo Basuki)

Masih Ingat Kader PDI Perjuangan Tangkap Tiga Anak Rusak Banner Capres dan Curi Bendera Partai : Terjatuh dari Pohon saat Pasang Bendera Partai, Kaki dan Tangan Kanannya Keseleo

KEDIRI – Aksi heroik Slamet Subagyo sebagai kader PDI Perjuangan tak perlu diragukan lagi. Namun kali ini musibah menimpa dirinya pada Kamis malam. Saat bersama Basuki, tengah memasang bendera partai di Pohon Melinjo. Dia terpeleset dari pohon, akibatkan tulang pada kaki dan tangan kanannya terkilir.

Diberitakan sebelumnya, Subagyo berhasil mengamankan tiga anak yang merusak banner calon presiden dan wakil presiden, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Kasus ini belum tuntas dalam penangganan Sentra Gakumdu. Kali ini, warga Desa Turus Kecamatan Gampengrejo mengalami musibah.

“Sebelum masang, sebenarnya saya sempat mengejar ada segerombolan anak merusak bendera dan banner lagi. Namun kali ini tidak tertangkap pelakunya,” ucapnya, dihadapan Murdi Hantoro, Ketua DPC PDI Perjuangan. Pada Sabtu (30/12) datang membezuknya didampingi para pengurus partai.

Sosok Kader Militan

Ketua DPC PDI Perjuangan, Murdi Hantoro didampingi pengurus saat bezuk Slamet Subagyo (Nanang Priyo Basuki)

Dia kemudian bersama Basuki berinisiatif kembali memasang bendera yang dicuri tersebut. “Saya pasang lebih tinggi, agar tidak dicuri. Saat masang ini, saya terjatuh dan dibawa ke sangkal putung,” ucapnya. Begitu jatuh, oleh temannya dia langsung dilarikan ke pengobatan tradisional.

Dikonfirmasi disela-sela bezuk, Murdi Hantoro membenarkan jika Subagyo merupakan sosok kader militan patut dijadikan panutan lainnya. “Beliau bukanlah pengurus partai, namun kami semua mengakui sebagai kader militan. Sebelum masang bendera, sempat mengejar orang yang merusak bendera partai,” jelasnya.

Selain memberikan santunan, ditegaskan Ketua DPC PDI Perjuangan, pihak partai akan mengawal selama kontrol dan memastikan hingga sembuh. “Kami akan terus memonitor dan telah kami berikan santunan,” jelasnya.

editor : Nanang Priyo Basuki