KEDIRI – Bencana longsor menimpa rumah warga di Desa Kalipang Kecamatan Grogol, pada Kamis sore kemarin. Musibah ini terjadi seiring hujan deras terjadi di kawasan kaki Gunung Wilis. Dikatakan Suwandi, pemilik rumah menjadi korban kelongsoran. Kejadian sekitar pukul 15.30 wib, saat dia berada di rumah sementara istri tengah menjalankan Salat Ashar.
“Pada saat kejadian ada suara gemuruh longsor posisi istri saya masih salat. Belum selesaj langsung keluar. Untuk kejadian longsor ini sudah dua kali, yang pertama ini terjadi satu tahun yang lalu, dan kemudian kejadian selanjutnya kemarin sore,” terangnya, dikonfirmasi Jumat (05/01)
BPBD Kabupaten Kediri dibantu Polri dan TNI langsung terjun ke lapangan bersama pihak pemerintah desa. Kawat geronjong langsung didatangkan dan kemudian dipasang setelah sebelumnya diisi batu ukuran besar. Dengan dipasangnya geronjong, diharapkan mampu mengantisipasi longsor susulan.
“Terkait dengan bantuan alat untuk mencegah longsor terjadi ini sudah komunikasi dengan BPBD dan pemerintah desa setempat. Untuk solusinya agar tidak terjadj longsor ini digronjong. Jadi ada besi seperti kandang besi begitu berisi batu batuan besar. Dan itu nanti dipasang ke tanah atau dataran yang pernah longsor,” jelasnya
Namun dibalik musibah ini, seperti halnya tahun lalu, wujud gotong royong warga setempat ternyata menganut keberagaman agama. Rasa solidaritas antar umat beragama ini, dibenarkan Suwandi, dimana di desanya, ada yang beragama Islam, Hindu dan Katolik.
“Alhamdulillah banyak warga yang membantu, termasuk dari perwakilan tiga kelompok agama yang membantu bencana disini. Memang solidaritas masyarakat sini sangat tinggi. Tidak usah diperintahkan masyarakat bergerak membantu dengan sendirinya. Meski berbeda agama di sini sangat kompak,” ungkapnya.
Suwandi pun berharap Pemerintah Kabupaten Kediri memikirkan nasib warganya selama ini menjadi langganan longsor, khususnya di Desa Kalipang. “Ini merupakan tanah kelahiran saya, saya tidak mau kalau disuruh pindah ke tempat lain,” tegas Suwandi.
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki