KEDIRI – Kejadian WALK OUT dilakukan anggota legeslatif Taufik Chafifudin dari Fraksi Demokrat Persatuan Pembangunan. Langsung viral dan hangat jadi bahan perbincangan. Apalagi ini menyangkut anggaran untuk membangkitkan kembali Tim Persedikab, akan tampil di Liga III PSSI. Lalu apakah sosok Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, tidak mendengarkan suara para wakil rakyat?
“Mohon pak ketua, berkenan nomor saya di share ke seluruh anggota dewan,” ucap Mas Bup ditengah-tengah acara Rapat Paripurna. Digelar DPRD Kabupaten Kediri di ruang sidang utama, terkait Nota Persetujuan Bersama Atas Raperda Perubahan APBD 2021. Artinya, itu menggambarkan Mas Bup sapaan akrab Bupati, adalah sosok terbuka kepada siapapun. Apalagi semua partai telah menyatakan mengusung dan mendukungnya dalam Pilkada 2020.
Masalahnya beda dengan sosok Antox Prapungka Jaya, Ketua Komisi III yang juga Juru Bicara Fraksi Partai NasDem. Dihubungi Selasa (21/09) malam, dia pun berkisah saat Kabupaten Kediri dipimpin Haryanti Sutrisno. Kenapa saat itu sering gebrak meja saat rapat dan dijuluki Raja WALK OUT. Karena dia kritis dan tegas baik dalam menyampaikan pendapat atau mengontrol kinerja pemerintahan.
“Pada era sekarang selain semua partai mengusung dan mendukung Mas Bup, beliau sosok terbuka. Jangankan ditelepon, kita chat saja, beliau segera membalas. Beliau malah berterima kasih saat kita kritik, juga mau menerima saran dan dijalankan. Beda era Ibu Hariyanti, jarang hadir dalam Paripurna, ketika saya WALK OUT malah disoraki,” ucap Komandan Antox, sapaan akrabnya.
Artinya, dia melihat era pemimpin sekarang berbanding terbalik dengan sebelumnya. ‘Ini bukan masalah Partai NasDem saat itu tidak memberikan rekom kepada Ibu Hariyanti dan Pak Masykuri. Namun seperti kasus korupsi di Kominfo kini ditangani Kejaksaan, salah satu bukti nyata,” tegasnya
editor : Nanang Priyo Basuki