Di tengah semangat membangun generasi cerdas dan berdaya saing, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pendidikan menebar angin segar dalam dunia pendidikan. Selasa (8/7), aula Ki Hajar Dewantara berubah menjadi ladang ilmu saat para Kepala Sekolah SD Negeri dan Swasta se-Kota Kediri berkumpul dalam momen penting: pengenalan pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning).
HM. Anang Kurniawan, sang nakhoda Dinas Pendidikan Kota Kediri, menuturkan bahwa pendekatan ini bukan sekadar metode, melainkan sebuah filosofi baru dalam mendidik. Deep Learning adalah ajakan untuk menyelami samudra berpikir siswa — mendorong mereka tidak hanya belajar, tetapi juga berpikir kritis, kreatif, dan adaptif dalam arus zaman yang kian digital.
“Pendekatan ini menempatkan siswa sebagai inti dari pembelajaran. Kita ingin para guru tidak sekadar mengajar, tapi memuliakan anak didik mereka. Memberikan ruang yang luas untuk tumbuh dan berkembang, dengan pembelajaran yang benar-benar menyentuh hati dan pikiran,” ujar Anang penuh harap.
Dalam praktiknya, para guru diharapkan menyusun skenario pembelajaran yang lebih hidup, bukan sekadar mengikuti jejak lama. Kini saatnya kelas menjadi panggung eksplorasi, tempat siswa aktif mengambil peran. Bukan hanya menerima ilmu, tapi turut mencipta dan merasakannya.
Tak terbatas hanya pada satu jenjang, pendekatan ini akan merangkul semua, dari taman kanak-kanak hingga SMP, dari pelajaran berhitung hingga berkesenian. Sebuah lompatan dari kurikulum merdeka yang kini disempurnakan, menjadi napas baru dalam setiap kegiatan belajar mengajar.
Anang berharap, para kepala sekolah tidak hanya menjadi pendengar dalam sosialisasi ini, tetapi juga penerang bagi komunitas sekolah mereka.
“Setelah ini, kenalkanlah kepada para guru dan tenaga kependidikan. Jadikan pembelajaran mendalam ini bagian dari denyut nadi pendidikan kita,” ucapnya.
Sebagai penguat pemahaman, Dinas Pendidikan Kota Kediri turut menghadirkan narasumber dari Universitas PGRI Nusantara Kediri serta para pengawas SD, memastikan bahwa sinergi ilmu dan praktik dapat berjalan seirama.
Dan ketika tahun ajaran baru 2025/2026 nanti membuka lembaran pertamanya, pendekatan ini siap diterapkan, memberi warna baru dalam dunia pendidikan Kota Kediri — lebih manusiawi, lebih bermakna, dan tentu saja, lebih memuliakan anak-anak bangsa. (*)