KEDIRI – Sesuai agenda telah disusun, KPU Kota Kediri menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) serentak untuk para Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) wilayah Kecamatan Mojoroto. Menginggat keterbatasan tempat dan ingin kegiatan ini tepat sasaran. Maka ditentukan dua lokasi, yaitu di GOR Jayabaya dan Aula Universitas Nusantara PGRI Kota Kediri, Jumat (26/1).
Sebanyak 12 Kelurahan yakni Dermo, Gayam, Ngampel, Bujel, Sukorame, Pojok, Campurejo, Tamanan, Banjar Melati, Bandar Kidul, Bandar Lor dan Lirboyo berada di GOR Joyoboyo. Sedangkan KPPS berada di wilayah Kelurahan Mojoroto dan Mrican berada di UNP.
Dalam sambutannya, Mochammad Wahyudi selaku Komisioner Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat menyampaikan. Bahwa kewajiban KPPS selain bertugas menyelenggarakan pemunggutan suara di TPS. Juga membantu sosialisasi sekurangnya lima hari sebelum pemungutan suara. Agar pemilik hak suara telah terdaftar, untuk datang sesuai TPS tempatnya mereka terdaftar.
“Tugas KPPS juga membantu sosialisasi Pemilu, bukan hanya menyampaikan namun juga ajakan disampaikan lewat obrolan. Bisa juga melalui brosur atau lewat pengeras suara di tempat ibadah. Namun harus diingat, KPPS tidak boleh berpihak kepada calon atau partai tertentu,” jelasnya.
Jangan Sampai Hitung Ulang
Juga ditegaskan Wahyudi dalam arahan saat Bimtek, agar para KPPS ini tidak salah melakukan penghitungan hasil suara. “Karena jika terjadi hitung ulang, tidak ada gaji tambahan,” tambahnya.
Selanjutnya adalah materi yang disampaikan oleh perwakilan PPK dari Kecamatan Mojoroto, Kecamatan Pesantren dan Kecamatan Kota terdiri dari 4 modul. Modul pertama yakni Komitmen dan kontrak belajar, kedua tata kerja dan kode etik, ketiga pemungutan suara dan terakhir perhitungan suara.
“Acara ini rentetan kelanjutan pasca pelantikan KPPS pada 25 Januari. Bimtek ini dalam rangka pemahaman terkait proses pemungutan dan perhitungan suara serta tugas mereka saat pencoblosan,” terang Wahyudi dikonfirmasi disela-sela bimtek.
Diharapkan Wahyudi, bahwa semua KPPS tidak berhenti pada bimtek saja, namun bisa dilanjutkan dengan istilah ‘Sinau Bareng’ di tingkat kelurahan. Menginggat semua anggota KPPS ini telah menandatangani pakta integritas.
Salah satu anggota KPPS, Haris Kurniawan warga Kelurahan Lirboyo mengaku telah siap menjadi anggota KPPS, meski disela kesibukan menjadi ojek online (ojol).
“Sudah siap dan selalu terkoordinasi dalam grup WA setiap ada kendala. Ini baru pertama kali menjadi KPPS, karena tahun 2019 saya bertugas sebagai saksi. Semoga KPPS tahun ini lebih kuat dan jika bisa diberi tambahan vitamin agar tidak terulang kejadian 2019 karena memakan korban nyawa KPPS,” ungkapnya.
Jurnalis : Sigit Cahya Setyawan Editor : Nanang Priyo Basuki