KEDIRI – Aksi warga Desa Margourip Kecamatan Ngancar menghadang dump truk bermuatan pasir, karena melintas jalan desa. Ternyata pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri tidak mengetahui. Hal ini disampaikan Soehardi selaku Kabid Lalu Lintas dikonfirmasi di ruang kerjanya. Setelah sebelumnya plt Kepala Dinas Perhubungan, Joko Suwono telah berusaha dikonfirmasi.
Tentunya ini bertolak belakang dengan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana disela peresmian Pasar Wates. Begitu mendapat laporan langsung berkoordinasi dengan Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto dan Dandim 0809 Kediri, Letkol Inf. Aris Setiawan untuk mencarikan solusi. Kemudian, ratusan truk ini dikawal hingga memasuki wilayah Kabupaten Blitar.
“Kami sendiri belum tahu persis peristiwanya itu. Artinya temen-temen di wilayah polsek dan atau mungkin Polri mungkin paham. Bisa saja masyarakat keberatan jalannya dilewati truk pasir overload. Mungkin jalannya jadi semakin jelek dilewati truk,” terangnya.
Ditambahkan Kabid Lalu Lintas, masih menduga dengan angkutan overload, menjadikan masyarakat merasa terganggu. Padahal dari sumber kediritangguh.co, rombongan ratusan dump truk ini memasuki Kabupaten Kediri melewati wilayah Kecamatan Ngancar. “Masuknya lewat jalan Desa Manggis lalu lewati jalan Desa Margourip lanjut ke Bedali dan nanti melintasi depan Polsek Wates,” jelas salah satu warga setempat turut aksi.
Apakah benar ada beking atau praktik suap terkait lalu lalang truk galian ini? apakah benar ada anggaran keamanan bagi truk galian melintas di jalan? Benarkah Bupati Kediri sebenarnya telah mengincar sejumlah oknum selama ini bermain dalam galian tak berijin? Mas Dhito sapaan akrab Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berharap Dinas Perhubungan untuk bertindak tegas tanpa pandang bulu.
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki