KEDIRI – Sebanyak 29 orang yang sempat diamankan oleh aparat kepolisian pasca insiden kericuhan di wilayah perbatasan Malang–Kediri, tepatnya di Jalan Raya Kandangan, Kabupaten Kediri, akhirnya dipulangkan. Mereka sebelumnya ditangkap karena diduga terlibat dalam penyerangan terhadap anggota Polres Kediri yang tengah melakukan pengamanan suporter Persikmania setelah pertandingan panas antara Arema FC melawan Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Alih-alih mendapatkan apresiasi, petugas yang telah berjaga sejak sore hari justru menerima perlakuan tidak menyenangkan dari sekelompok massa yang mengaku sebagai suporter Persik. Aksi yang berlangsung anarkis itu pun berujung pada penangkapan puluhan orang.
Pasca insiden, mantan Ketua Aliansi Suporter Persik Kediri, Bagus Hutomo, bersama jajaran pengurus aliansi dan sejumlah orang tua dari para pelaku langsung mendatangi Mapolres Kediri untuk melakukan mediasi.
“Saya membantu menjembatani komunikasi dengan pihak kepolisian. Sekitar pukul delapan malam dilakukan mediasi, dan alhamdulillah semua akhirnya dibebaskan. Dari total 29 orang, sekitar 22 merupakan anggota Persikmania, sedangkan sisanya hanya warga sekitar yang ikut-ikutan. Bahkan ada yang mengaku tidak pernah menonton pertandingan Persik,” ungkap Bagus saat dikonfirmasi, Selasa (13/5).
Kepala Kepolisian Resor Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, membenarkan bahwa semua yang sempat diamankan telah dipulangkan. Polisi lebih mengedepankan pembinaan, terutama setelah para orang tua dari pelaku turut dihadirkan untuk memberikan pemahaman.
“Kami lakukan pembinaan karena masih banyak dari mereka yang berusia muda. Para orang tua sudah kami hadirkan untuk bersama-sama memberi arahan,” jelas AKBP Bimo.
Meski demikian, sejumlah barang bukti berupa 24 unit sepeda motor masih diamankan di Mapolres Kediri. Pihak kepolisian memberikan kesempatan bagi pemilik kendaraan untuk mengambilnya keesokan hari, Rabu (14/5), dengan syarat membawa surat kendaraan asli (STNK).
jurnalis : Sigit Cahay Setyawan