KEDIRI – Baru sekali menggelar acara Ngopi Bareng Mas Dhito di luar Pendopo Panjalu Jayati, rupanya membawa hikmah luar biasa. Warga pun justru bebas bersuara dan sosok Bupati Kediri Hanidhito justru memberikan apresiasi atas kejujuran warganya menyampaikan keluhan.
“Ada beberapa hal yang menarik, dan kami hadir untuk memberikan solusi,” ucap Mas Dhito sapaan akrab Bupati usai acara Kamis Ngopi (13/01) di Halaman Kantor Kecamatan Kepung.
Sebanyak tiga sesi digelar dalam acara bertajuk Kamis Ngopi digelar di Pendopo Kantor Kecamatan Kepung. Mulai dari masalah kerusakan jalan, keberadaan usaha galian C, permohonan beasiswa hingga pengaduan warga merasa dirinya dipecat sepihak oleh kepala desa.”
Saya mempertanyakan apakah desa tidak ada angggaran Covid? Warga yang terkonfirmasi positif kenapa harus mandiri tidak ada bantuan dari Satgas Desa. Lalu saat pemulasaran jenasah, kenapa pihak keluarga berduka harus keluarkan biaya sendiri,” ucap Djamat, warga Dusun Purworejo Desa Kepung.
Atas hal tersebut, justru dia mengaku menerima pesan Whatsapp dari Kepala Desa Kepung jjka dirinya telah diberhentikan. “Kok saya malah dipecat, padahal jika turut pemulasaran jenasah, dana yang kami terima tidak sebanding dengan resiko pekerjaan. Bahkan sekarang ada salah satu anggota satgas yang sakit dan pihak desa tidak ada rasa kepedulian,” jelasnya.
Lalu ada usulan Kades Puncu Hengki untuk perbaikan jalan dari Desa Puncu hingga Kampung Baru. Salah satu penyebabnya diduga karena ada truk mengangkut galian C. Saat ditanya Mas Dhito apakah ada usaha galian? Kades Puncu secara tegas menjawab iya dan telah berijin.
Bupati pun akan berkoordinasi dengan Kementerian ESDM untuk mengecek keberadaan ijin usaha galian. “Bila PT galian tersebut tidak mau keluarkan CSR-nya salah satunya untuk perbaikan jalan, ya suruh tutup saja,” tegas Mas Dhito.
Apresiasi Mas Dhito juga diberikan kepada Wiwit Asri Sutanto, guru seni di SMAN 1 Puncu. Mengusulkan agar digelar agenda rssmi seni dan budaya juga pembinaan khusus kepada pelajar.
“Bahwa prasasti Kediri ditemukan di Kepung dan saya tahu setiap desa pasti punya sejarah dan budaya. Terima kasih atas masukkannya akan kami agendakan festival budaya,” terang Mas Dhito.