KEDIRI – Meski masa pandemi namun tidak membatasi kepedulian aliansi peduli alam, seakan tidak pernah padam merawat lingkungan. Agenda rutin selama ini dilakukan, kali ini bertempat di Mata Air Sumber Wungu dan sepanjang Bantaran Kali Bening Desa Gedangsewu Kecamatan Pare, Minggu (09/01).
‘Assalamualaikum Semangat Pagi Salam Lestari Dijual Murah Kaplingan Tanah Sorga Lokasi Nyaman dan Stategis Telah dibuka pre-order Kaplingan Tanah Sorga. Kapan? Besok minggu tanggal 9 Januari 2021. Jam berapa? Mulai jam 7 pagi sampai jam 10 siang. Lokasinya dimana? Sumber Wungu, Duluran, Gedang Sewu, Pare’
‘Caranya gimana? Hadir di lokasi tepat waktu, bawa snack dan air minum. Bawa bibit pohon lindung, bawa cangkul, lencek, sabit, parang. Tanam bibit pohon lindung di Sumber Wungu dan di Bantaran Kali Bening dan Patuhi Prokes. Berapa Harga Kaplingan Tanah Sorga? Murah banget gaesss, kamu pasti mampu beli’
‘Satu batang pohon lindung. Satu tetes keringat. Satu ulas senyum. Seuntai doa tulus untuk alam lestari. Cinta tanpa batas untuk ibu pertiwi. Tunggu apa lagi, segera datang dan borong kaplingan tanah sorga sebanyak-banyaknya, jangan sampai kehabisan. Demi masa depan lingkungan dan perairan Indonesia yang lebih baik’.
Demikian kutipan pengumuman disampaikan dr. Ari Purnomo Adi disebarkan di sejumlah media sosial dan group komunitas. Hasilnya, mencapai 300 pohon telah tertanama dalam acara diikuti puluhan anak-anak yang datang dengan kesadaran. Bahkan mereka pun berenang di Sumber Wungu untuk membersihkan sampah dan menanam pohon pada bibir sumber air tersebut.
Saat memberikan pengarahan sebelum acara penanaman dimulai, Kepala Desa Gedangsewu, Ruslan Abdul Gani bahkan berjanji akan memberikan dana khusus bila tanaman ini nanti tumbuh besar. Maka setiap pohonnya akan dihargai Rp. 25 ribu setiap batangnya untuk anggaran perawatan.
“Jika pohonnya bisa hidup tumbuh besar, saya hargai 25 ribu per pohon, Kami dari pemerintah desa memberikan apresiasiatas program digagas dokter Ari. Bertujuan melestarikan lingkungan alam, kita jaga pohon tetap hidup. Kebutuhan oksigen dan ketersedian air juga berkat keberadaan pohon yang tumbuh besar,” jelas prajurit TNI AD berdinas terakhir di Kodim 0809 Kediri, memilih mengabdikan dirinya sebagai kepala desa.
Komitmen Kades Gedangsewu

Bahkan Kades Ruslan Abdul Gani memberikan ketegasan, bila ada sampai memotong pohon di lingkungan Sumber Wungu, harus mengganti minimal seribu batang pohon. Dikonfirmasi usai penanaman, dr Ari Purnomo Adi, yang juga menjabat Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (F-PRB) Kabupaten Kediri menjelaskan.
“Yang ditanam sekitar 300 pohon pada tahap pertama, sumbangan dari sejumlah relawan diantaranya desa Sumberbendo Pare, Pasukan Senyap, Barisan Relawan Kampung BARAKA juga dari komuntas fokus ficus. Kegiatan ini salah satu bentuk perlindungan terhadap kawasan lindung setempat terhadap mata air. Dengan menjaga kawasan lindung, tujuan kita mencegah bencana hidrometeorologi, banjir dan tanah longsor,” terangnya.