KEDIRI – Keterbatasan fisik tak menghalangi Laela Nadliffah untuk menulis antologi cerpen tentang pengalaman hidupnya. Gadis asal Desa Gogorante Kecamatan Ngasem itu telah menulis empat buku hingga beredar di pasar manca negara.
“Semua buku saya tentang pengalaman hidup menjadi seorang difabel,” ujarnya. Saat ditemui di rumahnya, Rabu (15/03). Gadis kelahiran Kediri, 13 Agustus 1996 itu menceritakan kesulitan harus dihadapi. Kemudian kini menjadi penulis bahkan dirinya seringkali diminta untuk menjadi pemateri seminar-seminar tentang disabilitas.
“Keluargalah yang terus memberikan semangat, ibu meninggal saat saya SD. Semenjak itu ayah yang selalu mengantar saya sekolah. Tetapi saat saya SMP, tahun 2016 ayah meninggal karena kecelakaan. Kemudian tahun 2018 ada tawaran sekolah kejar paket di Solo,” ucap Laela. Laela sudah terbiasa hidup mandiri bersama sang adik karena kedua orang tuanya telah meninggalkannya.
Saat duduk di bangku SMP ia sempat di bully teman-temannya hingga dikunci di dalam kamar mandi. Beruntung keluarga selalu memberikan motivasi untuk bangkit dan menunjukkan bahwa dirinya sama dengan teman-teman sebayanya.
Pada tahun 2018 setelah lulus SMP, dirinya memutuskan untuk pindah ke Solo dan melanjutkan pendidikannya di Rehabilitasi Centrum (RC) Prof Dr Soeharso Solo untuk Kejar Paket C. “Untuk memanfaatkan waktu luang, saya gunakan untuk menulis suatu saat ada yang membutuhkan cerita pendek tentang disabilitas lalu saya unggah di Facebook, ternyata saya lolos dengan 19 peserta lainnya seluruh Indonesia,” ucapnya.
Gadis kelahiran Kediri ini tak menyangka karyanya akan dilirik editor untuk diterbitkan. Bahkan saat penerbitan buku pertamanya Laela tidak memiliki uang sama sekali, tetapi tak disangka ada yang memberinya uang tiga ratus ribu rupiah. Akhirnya uang tersebut digunakannya untuk penerbitan bukunya.
Buku pertama karya anak pasangan Sutiono dan Istiana ini berjudul Suara Kalbu yang diterbitkannya 2018, kemudian Sekat Rindu dan Aku Memang Berbeda terbit tahun 2019, Kumpulan Puisi Derai Kata Atma tahun 2020. Tahun ini dirinya akan merilis buku dengan judul Terimakasih Untuk Diri Sendiri yang akan terbit tahun ini.
“Buku saya sudah terjual hingga Malaysia, Hongkong, Taiwan hingga Singapura bersyukur sekali, saya berharap buku yang ini bisa lebih mendunia dan memotivasi disabilitas agar selalu semangat di luar sana,” tandasnya.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti
Editor : Nanang Priyo Basuki