KEDIRI – Kehadiran Juru Sembelih Halal (JULEHA) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mulai menunjukkan kiprahnya di Kabupaten Kediri. Bertempat di Masjid An Nur Pare, Rabu (05/06), menggelar bimbingan teknis kepada 150 juru sembelih tersebar di tempat ibadah dan tempat pemotongan hewan.
Menjelang Hari Raya Idul Adha, disampaikan Agus Rizmi Haitami Azizi selaku Ketua DPD JULEHA Kabupaten Kediri. Pihaknya bekerjasama dengan HIPMI, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) dan Kementerian Agama. Memberikan tambahan ilmu dan upgrading agar ibadah kurban menjadi lebih sempurna.
“Saya yakin panjenengan semua sudah terbiasa dengan penanganan kurban dan penyembelihan hewan. Tetapi, ada beberapa metode yang mungkin belum diketahui. Karena penyembelihan hewan, bukan hanya kaitannya halal dan bisa dimakan. Bagaimana daging ini tetap segar dan tidak berbau,” terangnya dihadapan peserta.
Kehadiran JULEHA di Kabupaten Kediri, diterangkan Gus Rizmi demikian sapaan akrabnya. Selain melakukan peningkatan kapasitas penyembelihan halal juga berencana akan menerbitkan sertifikat halal.
“JULEHA akan melakukan koordinasi dengan berbagai instansi untuk menerbitkan sertifikat halal. Tidak hanya untuk juru sembelihnya, akan tetapi rumah pemotongan hewan atau jagal akan diberikan label halal,” jelasnya.
Ditanya terkait syariat penyembelihan hewan kurban, diterangkan Pengasuh Ponpes Roudlatul Ulum Desa Kencong Kepung. Harus dipastikan saluran pernafasan hewan tersebut, harus terputus
“Jadi penyembelihan cara syariat Islam itu ada mekanik, Beberapa mekanisme yang terpenting itu ada 3 saluran yang ada di leher itu harus putus,” jelasnya
Adapun dukungan diberikan HIPMI seiring program JULEHA, dijelaskan Muhammad Yusron selaku Ketua BPC HIPMI Kabupaten Kediri. Pihaknya akan menggeluarkan sertifikat dikeluarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki