KEDIRI – Dinas Pendidikan Kota Kediri dituntut untuk lebih mengawasi kinerja para kepala sekolah beserta anak didiknya. Harus ada jaminan dan tanggung jawab penuh, penyelenggara dunia pendidikan, bahwa sekolah aman dan nyaman bagi anak didik saat mencari ilmu.
Disampaikan Ibnu Qoyyim selaku Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan. Terjadi dua kejadian, kejadian pertama memang benar terjadi bullying dan siswa meninggal dikarenakan sakit diakibatkan jatuh saat berada di rumah.
Kabar salah satu siswa SD Negeri di Kota Kediri dikabarkan meninggal dunia, menjadi viral di sejumlah wali murid. Ada yang menyebutkan dikarenakan di-ontang-anting-kan dua temannya saat bermain kemudian jatuh terlentang. Pun menyebutkan karena dimintai uang oleh temannya kemudian dikejar hingga terjatuh.
Menanggapi hal ini, Ibnu Qoyyim saat dikonfirmasi Rabu (19/10), meluruskan kabar tersebut. Setelah dilakukan pertemuan difasilitasi pihak kepala sekolah menghadirkan dua pihak dari wali murid. Diketahui bahwa tidak terjadi kejadian kekerasan terhadap almarhum masih duduk di kelas II SD ini.
“Siswa ini sebelumnya keadaan sakit di rumah. Kemudian dibawa ke salah satu rumah sakit di Kediri. Sempat pulih kemudian mengeluh sakit hingga muncul benjolan di bagian tulang belakang. Akhirnya di bawa ke salah satu rumah sakit di Surabaya. Kurang lebih perawatan dua Minggu, kemudian diijinkan pulang. Dari keterangan keluarga, usai Salat, anak ini bermain dengan kakakknya kemudian jatuh,” jelasnya.
Akhirnya siswa ini mengalami muntah berak darah kemudian dilarikan ke salah satu rumah sakit di Kota Kediri. “Saat menjalani perawatan medis, kemudian meninggal dunia. Bahwa dari keterangan sejumlah pihak, termasuk siswa yang diduga melakukan kekerasan terhadapnya, itu tidak benar,” terang Kabid Pembinaan Dikdas.
Sebelumnya, pihak kepala sekolah saat dikonfirmasi di ruang kerjanya pada Rabu pagi memberikan penjelasan yang sama. Sementara terkait kasus bullying juga terjadi pada sekolah tersebut, pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan menyatakan telah selesai.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki