KEDIRI – Belum genap satu bulan seiring pejabat baru Direktur RSUD Gambiran, dr. Aditya Bagus Djatmiko, M.Kes dilantik Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar. Tepatnya pada Rabu tanggal 2 Februari 2022. Hal ini akan tercatat di jejak digital pada 0202 2022, dr. Catherina Pipit Hapsari, seorang dokter sehari-hari bekerja di RSUD Gambiran Kota Kediri melalui kuasa hukumnya, Santoso melapor ke Polres Kediri hanya gara-gara sertifikat vaksin.
“Sebenarnya masalah ini cukup di selesaikan di internal rumah sakit tentunya melibatkan pihak Inspektorat. Setelah membuat surat pernyataan kemudian masalah ini diluruskan. Tidak perlu melibatkan polisi,” ucap salah satu dokter senior di rumah sakit milik Pemerintah Kota Kediri. Pernyataan ini juga dibenarkan sejumlah tenaga vaksinator, sempat diperiksa Inspektorat kemudian masalah tersebut bisa diselesaikan dengan baik.
Menjadi pembahasan sejumlah tenaga medis, sebenarnya bukan masalah dugaan sertifikat vaksin fiktif sesuai dilaporkan. Dilaporkan, pada 1 Februari 2022, ada data yang berasal dari Dinas Kesehatan Kota Kediri terkait tiga orang yang menerima vaksin. Tiga orang dewasa dosis 1 Sinovac. Padahal tanggal tersebut merupakan hari libur dan tidak ada vaksinasi di RSUD Gambiran.
Namun kenapa bukan pelapornya Direktur RSUD Gambiran yang baru menjabat belum genap sebulan. Atau Kepala Dinas Kesehatan, dr. H. Fauzan Adima sebelumnya menjabat Plt. pada rumah sakit tersebut. Dikutip dari sejumlah media, pelapor mengakui telah mendapat panggilan dari Inspektorat bersama lima orang lainnya dan dan diminta membuat surat pernyataan.
Apakah ini yang dimaksud Wali Kota Kediri saat pelantikan, berpesan tidak ada lagi malpraktek, dan sampai masyarakat di jangan bohongi. “Jangan sampai ada malpraktek lagi di RSUD Gambiran, jangan sampai orang dibohongin, beli ini beli itu. Yang seharusnya tidak perlu beli. Orang kalau sakit, apa-apa mau, walaupun utang, jangan dibebani lagi,” katanya.
Banyak pihak pun berharap termasuk dari kalangan DPRD Kota Kediri, agar masalah ini diselesaikan internal apalagi bila melihat status dr. dr. Catherina Pipit Hapsari, termasuk dokter muda dan masih ada kesempatan berkarier lebih lama mengabdi di Kota Kediri. “Saya kok melihat ada kepentingan di balik semua masalah ini. Bila tujuannya demi kebaikan, harusnya mengikuti prosedur apalagi dia punya pimpinan,” ungkap salah satu politisi senior di Kota Kediri.
editor : Nanang Priyo Basuki