KEDIRI – Bahwa produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan hasil karya warga di Kabupaten Kediri ke depannya harus bisa menembus pasar ekspor. Hal ini harapan besar Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana disampaikan saat melaunching Gerai Rumah Inkubasi (Garasi) UMKM berada di Kecamatan Papar, Senin (20/12).
“Saya mau dua sampai tiga produk UMKM bisa ekspor,” ungkap orang nomor satu di Kabupaten Kediri hadir didampingi istri tercintanya, Ketua TP PKK, Bunda Icha sapaan akrab Eriani Annisa Haninditho. Saat ini, ungkap Mas Dhito sapaan akrab Bupati, ada beberapa komoditas UMKM yang dinilai sudah memungkinkan untuk masuk pasar ekspor.
Dia kemudian mencontohkan kopi setidaknya ditargetkan tahun 2024 sudah bias masuk pasar ekspor. Kemudian kerajinan seperti batik dan rajutan ditargetkan supaya eco friendly. Artinya barang yang diekspor memiliki nilai jual lebih. “Ini tengah kita siapkan mulai dari sekarang, menuju pasar ekspor,” terang Mas Dhito.
Saat ini jumlah produk UMKM di Kabupaten Kediri, menurut Mas Dhito, mencapai 8.000 produk. Para pelaku UMKM dinilai sangat perlu mengetahui, mulai dari pengurusan izin, pengemasan produk, sampai pemasaran. Untuk itu keberadaan Gerai UMKM sangat diperlukan dalam mewujudkan membuka pasar internasional.
“Saya ingin ada beberapa titik Gerai UMKM di kabupaten kediri, disini (Papar) salah satu yang pertama, nanti di Pare, kemudian satu lagi sedang kita pikirkan,” bebernya. Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri sekaligus Ketua Tim Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TSLP) Dede Sujana menegaskan. Upaya pemerintah daerah kini fokus pada pemulihan ekonomi masa pandemi salah satunya mendorong melalui sektor UMKM.
Hal ini disinergikan pemerintah kabupaten maupun stakeholder terkait, salah satunya perusahaan. “Pada kesempatan ini mitra kita dari BRI melalui program CSR sebesar 405 juta,” ucap Dede Sujana. Garasi UMKM yang telah berdiri di Kecamatan Papar itu, pengelolanya oleh tenaga profesional direkrut masyarakat setempat kemudian mendapatkan bimbingan tim dari SKPD terkait. Baik dari perekonomian maupun perdagangan. Dede berharap Garasi UMKM itu dapat berjalan dan meningkatkan kapabilitas UMKM.
Sementara itu, Vice presiden BRI regional Jatim 2 Agus Wicaksono menyampaikan, BRI pada tahun 2021 saat ini terhadap UMKM supaya lebih fokus menempatkan marketingnya atau mantri di desa-desa yang biasa disebut pojok mantri desa. BRI disebutkan tidak hanya menyalurkan kredit, seperti KUR, namun juga bisa memberikan pinjaman kemitraan. “Banyak hal yang bisa dilakukan BRI untuk pemberdayaan UMKM. Pelatihan bisa, misal fotografi supaya pedagang dapat memfoto dagangannya sehingga lebih menarik, juga termasuk pengemasan,” jelasnya.