KEDIRI – Meninggalnya Rahmad Efendi (21 tahun) warga Dusun Bakalan Kidul RT. 12 RW. 06 Desa Bakalan Kecamatan Grogol menyisakan kisah pilu. Korban dikenal pendiam dan pekerja keras. Jika pun keluar rumah, selalu bersama temannya itupun jika saat hari libur bekerja sebagai cleanning service di BCA Kota Kediri.
Diceritakan Muhammad Noga Pasa, teman korban yang saat saat kejadian berada persis di belakang korban. Saat berlima, melintas di Jalan Sersan Bahrun Kelurahan Mrican dari arah barat.
“Waktu itu kita ngopi 6 orang di depan SPBU Maron sekitar pukul 01.30. Kemudian kami muter-muter Kota Kediri dan hendak ngopi di GOR Jayabaya namun tidak jadi karena kepagian. Akhirnya kami hendak pulang sesampainya di TKP terjadi pelemparan batu ke korban. Kami dari arah timur, gerombolan itu dari barat,” jelas Muhammad Noga Pasa
Korban yang mengendarai motor milik temannya yakni Honda GL, saat kejadian tidak berboncengan dan berada paling depan. Segerombolan orang tidak dikenal itu tidak ada yang memakai helm dan mengenakan jaket jenis hoodie warna hitam dengan wajah ditutup masker.
“Yang paling depan diam, tapi yang tengah sleat-sleot dan tiba tiba melempar batu besar. Gerombolan itu semua pakai motor matic,” ujarnya.
Rahmad Efendi sontak tidak sadarkan diri dan terjatuh bersama motor. Meskipun sudah memakai helm namun dengan kaca terbuka sehingga terkena dahi nya sampai bercucuran darah.
Korban di bawa ke RS Muhammadiyah pukul 03.10, Sabtu dini hari dan dinyatakan meninggal dunia pukul 05.55 wib. Setelah dilakukan visum, jenasah langsung dimakamkan oleh pihak keluarga pada Sabtu Pagi.
Ditambahkan Muhammad Noga Pasa, dia bersama semua temannya turut pergi sama korban, kemudian dimintai keterangan di Mapolres Kediri Kota hingga 6 jam pasca kejadian ini.
“Iya kami 5 orang semalam dipanggil di Polres Kediri Kota sekitar pukul 19.30wib hingga 01.30 dinihari. Saat saya datang belum ada pelaku yang tertangkap. Namun sekitar jam 1 malam, ada belasan orang diamankan sebagai saksi,” tuturnya, tinggal tidak jauh dari rumah almarhum
Sosok Rahmad Efendi di mata keluarga dikenal pendiam, dia merupakan anak kelima dari 5 bersaudara. Jumanto selaku kakak korban, merasa terpukul atas kejadian menimpa adik kandungnya. Dia atas nama keluarga berharap, pelaku segera diamankan dan diberi hukuman yang setimpal.
“Dia orangnya pendiam. Paling keluar cuma pas libur untuk ngopi sama temennya. Setelah lulus sekolah dia sudah kerja 2 tahun di BCA sebagai cleaning service. Tukang bantu-bantu serabutan dan foto copy. Kami semua tidak menyangka atas musibah ini. Semoga pelaku dibalas dengan setimpal,” ungkapnya.
Jurnalis : Sigit Cahya Setyawan Editor : Nanang Priyo Basuki