KEDIRI – Dalam waktu kurang dari lima jam, Unit Reskrim Polsek Kras bersama Unit Resmob Satreskrim Polres Kediri berhasil mengungkap kasus pencurian sepeda motor dengan kekerasan yang menggemparkan warga. Ironisnya, baik pelaku maupun korban masih berstatus pelajar dan di bawah umur.
Peristiwa memilukan ini dibenarkan Kapolsek Kras, AKP Agus Salim. Kedua pelaku kini telah diamankan di Mapolres Kediri untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, Selasa malam.
Menurut informasi yang dihimpun kediritangguh.co, kejadian bermula ketika Bayu (nama samaran), seorang siswa SMP, berpamitan kepada keluarganya untuk belajar kelompok. Ia berencana menjemput temannya di kawasan timur Pasar Kras. Tak disangka, perjalanan sederhana itu berubah menjadi tragedi berdarah.
Setibanya di lokasi, Bayu mendapati dua remaja berboncengan. Yang duduk di depan adalah teman sekelasnya, sementara yang dibonceng tak ia kenal. Ajakan mereka untuk singgah ke area persawahan pun diterima tanpa curiga. Namun di tengah hamparan hijau yang tenang itu, niat jahat mulai menyelinap.
Saat Bayu hendak buang air kecil, tiba-tiba sebilah arit terayun ke arahnya. Serangan itu melukai jarinya hingga hampir putus. Kini ia harus menjalani operasi di RS Arga Husada, Branggahan Ngadiluwih.
Kapolsek Kras menjelaskan, motif para pelaku yang masih duduk di bangku sekolah ini hanyalah satu — ingin menguasai sepeda motor milik korban.
“Ada perencanaan di baliknya. Salah satu pelaku adalah teman sekolah korban. Mereka mengajak bertemu di tengah sawah, lalu melancarkan aksinya,” terang AKP Agus Salim.
Kasus ini kini ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Kediri, mengingat pelaku dan korban masih di bawah umur. Persahabatan yang seharusnya menjadi ruang saling percaya, justru berubah menjadi panggung kekerasan di antara anak-anak muda yang seharusnya belajar, bukan melukai.
