KEDIRI – Kejadian penganiayaan akibatkan siswa UKM PSHT UNP Kediri, Andan Wisnu Pradana meninggal dunia, berlalu dua Minggu. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak Kepolisian bahwa pelaku telah berhasil diamankan.
Kapolres Kediri Kota, AKBP Teddy Candra saat dikonfirmasi usai Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata di Stadion Gajahmada Kecamatan Pesantren Kota Kediri, kemarin, menjelaskan. Bahwa pihaknya bersama Polda Jawa Timur masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi.
“Hal tersebut tetap menjadi atensi dan prioritas kami, untuk mengungkap pelaku dan kemarin progresnya kami sudah melaksanakan gelar perkara di Polda Jawa Timur. Di Direktorat Reserse Umum dipimpin langsung oleh Pak Dirreskrim Umum. Semoga ada titik terang dari upaya-upaya yang kita lakukan, baik melalui upaya penyelidikan, kemudian juga pengembangan melalui IT dan lain lainnya,” jelasnya.
Ditegaskan AKBP Teddy Candra, bahwa pihaknya telah melaksanakan penyelidikan maksimal dan tentunya secara pribadi dirinya memohon bantuan doa.
“Ada beberapa kendala yang memang menyulitkan bagi kami, tetapi itu tidak menjadi hal pokok. Tetap kami berusaha semaksimal mungkin. Sudah 15 saksi yang kami periksa dan kita dibackup Polda Jatim,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Andan warga Jalan Soekarno Hatta RT. 13 RW. 05, Desa Kelutan Kabupaten Trenggalek ditemukan terluka parah di Jalan Inspeksi Brantas berada di utara Mapolres Kediri Kota. Korban kemudian dilarikan ke RSM Ahmad Dahlan untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, diduga luka cukup parah akhirnya nyawa almarhum tidak tertolong.
Sejumlah massa PSHT pun tergerak dan sempat mendatangi Mapolres Kediri Kota, meminta polisi bertindak tegas dan profesional mengungkap kasus ini. “Sebenarnya kehadiran warga PSHT ke Mako Polres Kediri Kota, tidak lain bentuk persaudaraan meski korban masih siswa belum warga,” ucap M. Akson Nul Huda, salah satu tokoh PSHT Kediri.
Jurnalis : Oktavian Yogi Pratama Editor : Nanang Priyo BasukiBagikan Berita :