KEDIRI – Permasalahan naiknya tarif dasar air dan telatnya menyetor laba bersih Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PDAM Tirta Dhaha Kota Kediri menjadi sorotan DPRD Kota Kediri. Seiring dipimpin Yani Setiawan, direktur yang baru menjabat per 1 Maret 2021. Diharapkan ada ketegasan dalam menyelesaikan internal perusahaan serta tingkatkan pelayanan kepada pelanggan. Hal ini mengutip hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) digelar Jumat lalu bertempat di Gedung DPRD Kota Kediri.
Ditemui di ruang kerjanya, Katino selaku Wakil Ketua DPRD Kota Kediri yang juga koordinasi membidangi pereknomian menyampaikan ketidakpuasannya atas kinerja manajemen baru PDAM. “Saya sempat coba telepon salah satu pejabat di sana, agar mengangkat salah satu orang dengan jabatan definitif. Seolah-olah orang tersebut saya akui sebagai saudara saya, ternyata tidak dapat diakomodir. Artinya saya punya keyakinan seiring dipegang Pak Yani mampu menggelola dengan baik,” ucap Katino.
Namun keyakinan ini berubah saat mendapat kabar, jika PDAM belum menyetorkan keuntungan yang kabarnya mencapai Rp. 1,4 miliar. “Jawabnya singkat lupa, lalu saat ditanya rincian, mereka tidak mampu menunjukkan karena memang sengaja tidak membawa saat kami menggelar evaluasi pada Jumat lalu. Yang jadi pertanyaan saya, apakah masih ada oknum-oknum di dalam PDAM berniat mencari keuntungan? Termasuk program usaha air minum di Rusunawa bermodalkan dari APBD namun tak segera terlaksana,” ucap politikus senior yang juga Ketua DPC Gerindra Kota Kediri.
Terkait hal ini, ditemui di ruang kerjanya, Direktur PDAM Tirta Dhaha, Yani Setiawan menyampaikan permintaan maaf atas kelalaian ini. Untuk ke depan, dirinya secara pribadi akan menjalankan sebaik mungkin dan akan membersihkan oknum-oknum di internal perusahaannya. “Kami dengan berbesar hati menerima saran dan masukkan demi meningkatkan pelayanan PDAM. Kami akan melakukan penataan internal dan memberikan tindakan tegas bagi karyawan yang tidak mampu bekerja dengan baik,” ungkapnya.
Dukungan positif disampaikan Ketua Dewan Pengawas, Maria Karangora demi kebaikan PDAM ke depan. “Kami percaya atas kepemimpianan Pak Yani, saya berharap permasalahan ini hanyalah kelalaian dan tidak usah diperpanjang. Bahwa dana 1,4 miliar memang akan disetorkan dan uang tersebut masih utuh. Kami juga sependapat bila PDAM harus segera dilakukan perombakan dan diisi staf karyawan yang kompeten,” terangnya.