KEDIRI – Puluhan pasien terkonfirmasi positif, terlihat di Ruang Isolasi Rawat Darurat (IRD) dalam tenda BNPB terpasang di Halaman RSUD SLG. Dodi Purwanto, Ketua DPRD Kabupaten Kediri langsung mendekat hingga di batas aman pintu masuk. Tanpa terasa, terlihat butiran air mata menetes dari kedua kelopak mata politikus senior PDI Perjuangan saat menyapa mereka.
Sedikitnya 27 pasien awalnya tidak mendapatkan kamar, akhirnya ditempatkan di IRD dalam tenda. Sesaat tiba di RSUD, pada Rabu (07/07), Dodi Banteng sapaan akrabnya. Bergegas turun dari mobil, menemui Direktur RSUD SLG, dr. Eko Harihadi Sp. BP-RE.
“Bahwasanya kondisi rumah sakit full, terjadi penumpukan pasien di UGD. Jadi harapan kami, butuh peran serta masyarakat semua. Bahwa kinerja teman-teman tenaga kesehatan sudah all out. Ini ada ruangan baru yang kita fungsikan untuk IRD untuk penanganan Covid. Jadi kalau masih nyinyir, kami persilahkan datang ke sini, kita hantar ke ruang isolasi tanpa masker,” ucap Dodi Banteng
dr. Eko : situasi force majeure
Dibenarkan dr. Eko Harihadi, bahwa pihaknya telah menambahkan 30 tempat tidur dan telah penuh. Sejumlah tempat telah dioptimalkan, namun semua itu tetaplah membutuhkan proses. “Kami telah menambah 30 tempat tidur dan sekarang telah penuh,” terangnya.
Dia pun menginggatkan agar hindari kontak dengan dengan pasien terkonfirmasi positif. Selalu disiplin menjalankan aturan pemerintah, dalam penerapan protokol kesehatan. “Gedung paviliun untuk penanganan pasien VVIP, karena force majeure untuk penanganan covid. Lantai 3 dan 4 untuk penanganan opname, lantai 1 khusus untuk ruangan UGD,” terangnya.
Penulis : Kintan Kinari Astuti
Editor : Nanang Priyo Basuki