KEDIRI – Ledakan petasan terjadi di Dusun Pujomarto Desa Ketawang Kecamatan Purwoasri, mengakibatkan Anton Nugroho (32) penghuni rumah tersebut mengalami luka bakar serius. Dia harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK) akibat luka bakar mencapai 70% dari tubuhnya.
Kejadian berlangsung pada Minggu (23/3) sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, dari hasil penyidikan diketahui korban sedang mengisi bubuk petasan ke dalam selongsong di ruang tamu rumahnya. Namun, ketika berusaha menekan ujung selongsong agar tertutup rapat, petasan tiba-tiba meledak dan menyebabkan luka bakar di beberapa bagian tubuhnya.
Kapolsek Purwoasri, AKP Irfan Widodo, menyampaikan bahwa pihaknya mendapat laporan terkait insiden ini pada Senin (24/3) dini hari. Petugas yang datang ke lokasi menemukan korban mengalami luka bakar serius di kedua kaki, telapak kaki, dada, dan wajah, serta mengalami gangguan pendengaran akibat ledakan.
“Korban langsung dilarikan ke RSKK Pare untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut,” terangnya.
Anton Nugroho saat ini menjalani perawatan di ruang Bougenvil RSKK Kabupaten Kediri. Menurut Wakil Direktur Pelayanan RSKK Kabupaten Kediri, kondisi korban cukup serius karena mengalami luka bakar hingga 68,5% dengan tingkat keparahan grade 2.
“Luka bakarnya tidak hanya mengenai lapisan kulit luar, tetapi juga jaringan di bawahnya. Ini membutuhkan perawatan intensif agar tidak berkembang menjadi grade 3,” jelasnya.
Korban Alami Luka Bakar

Selain itu, luka bakar di wajah berisiko mempengaruhi pendengaran serta saluran pernapasan korban. Meskipun demikian, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa saluran pernapasannya masih dalam kondisi baik.
Dari sisi medis, jika tidak ada komplikasi, proses pemulihan korban diperkirakan membutuhkan waktu sekitar tiga minggu. Saat ini, tim medis telah melakukan resusitasi cairan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat luka bakar.
Namun, pihak rumah sakit menegaskan bahwa biaya perawatan tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan, karena kejadian ini masuk dalam kategori yang tidak dijamin oleh program tersebut.
“Korban harus menanggung biaya perawatan secara mandiri. Mengingat biaya perawatan luka bakar cukup besar, kami mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati, terutama menjelang Lebaran, di mana banyak orang bermain petasan,” tambahnya.
Saat ini, hanya satu korban yang dirawat akibat insiden tersebut. Istri korban tidak termasuk dalam daftar korban, dan rumah sakit hanya mengizinkan satu anggota keluarga untuk menunggu pasien.
jurnalis : Muhamad Dastian Yusuf