KEDIRI – Memasuki hari kedua, kekuatan gabungan dari Basarnas dan BPBD Kota Kediri diturunkan. Melakukan pencarian terhadap Haryono Adi Wiyono. Warga Perumahan Wilis Indah II berusia 81 tahun, diduga hanyut di Kali Kedak berada tak jauh dari tempat tinggalnya.
Salah satu bukti bahwa korban tersebut hanyut, dari rekaman CCTV saat kejadian pada Kamis kemarin, disampaikan Heri Widodo merupakan anak kandungnya. Saat ditemui di rumahnya pada Jumat (12/04). Terlihat Haryono, sehari-hari bekerja menambal ban seperti mengejar sesuatu yang hanyut.
Bahkan cucunya sempat memanggilnya agar kembali, namun tidak biasanya dia mendengarkan dan terus melangkahkan kaki.
“Ada yang janggal, padahal sehari hari bapak selalu memakai tongkat pipa untuk berjalan. Tapi justru tongkatnya ditaruh di depan rumah dan berjalan seperti orang sehat di tengah banjir. Padahal tinggi air selutut orang dewasa. Biasanya banjir sedikit langsung bingung, ini malah keluar,” terangnya.
Heri pun membenarkan, bahwa di sekitar kawasan sungai tersebut memang dikenal angker. Pun demikian, dirinya bersama keluarga telah mengiklaskan atas musibah ini. lalu berharap, agar jenasah bapaknya segera ditemukan.
Setelah melakukan susur sungai hingga radius 500 meter dari lokasi korban terjatuh. Tim SAR gabungan terpaksa menghentikan pencarian karena pertimbangan cuaca. Kemudian bakal dilanjutkan lagi pada Sabtu pagi.
“Kita lakukan teknis susur sungai dengan menerjunkan 10 personel menyusur 500 meter dari TKP hasilnya masih nihil. Karena cuaca hujan takutnya datang air kiriman. Jadi sebaiknya kita tarik,” jelas Dewa Arya selaku Dantim Operasi Basarnas Pos SAR Trenggalek.
Jurnalis : Sigit cahya Setyawan Editor : Nanang Priyo Basuki