KEDIRI – Keberadaan ojek online (onjol) bukannya tidak beresiko, karena bila saat mengantar kiriman kemudian terdapat razia, tentunya harus menanggung resiko. Hal ini disampaikan sejumlah pengemudi ojol, saat ditemui menunggu penumpang di Jl. Hayam Wuruk Kota Kediri, Jumat (18/06). Diakui Nanang Budi Santoso (28) warga Desa / Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri. Mengaku sempat dag dig dug setelah tahu paket yang dia kirim botol berisi minuman keras.
Berhadapan dengan preman apalagi bila harus bekerja malam hari, merupakan resiko harus dihadapi pengemudi online. Namun ada lagi resiko bisa jadi membawanya ke ranah hukum. “Saya pengalaman melayani order fiktif, melalui aplikasi Gosend. Tidak tahu bawa orderan tersebut ternyata miras,:” jelasnya.
Nanang baru tahu setelah sampai di tujuan ternyata tempat karaoke berada di utara Pabrik Rokok PT. Gudang Garam. “Ketika orderan pertama saya tidak tahu. sempat curiga orderan kirim ke tempat karaoke. Orderan kedua pada tempat yang sama. Ketahuannya saat order tersebut jatuh ke got, rupanya berisi botol. Karena terlanjut di pickup, tidak bisa dicancel harus tetap diantar,” ucapnya.
Dia juga merasakan orderan di daerah Kelurahan Ngronggo Kecamatan Kota, antar makalah ke salah satu SMA berada di sana. “Minggu lalu dapat orderan antar makalah. Katanya nanti penerimanya yang membayar, kemudian dapat kabar suruh naruh di pos satpam. Suruh menunggu hingga 45 menit, dihubungi lagi tidak bisa. Akhirnya diiklaskan saja,” ungkapnya.
Lain lagi pengalaman dialami Edo (52) warga Surabaya yang mencari rejeki di Kediri. Dia mengaku pernah mengalami antr paketan kecil ternyata setelah dicek berisi paket ganja. “Pernah antar paket kecil, saya ragu kemudian masuk Polsek. Oleh pihak Polsek akhirnya dibuka ternyata berisi paket ganja,” kata Edo mengenang saat bekerja di Surabaya.
Lalu di Kediri, dia mengaku beberapakali terkena penumpang yang tidak membayar dan rata-rata yang order perempuan. “Antar penumpang ke stasiun, kemudian ditinggal masuk dan disuruh menunggu. Atau mengantar ke toko swalayan juga tidak segera kembali. Bayarannya antara 15 ribu hingga 16 ribu, yang order biasanya cewek. Rasanya seperti sakit hati,” jelasnya. (kin/kdr)