KEDIRI – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kediri Menggugat, menggelar aksi penolakan kenaikan harga BBM. Aksi pertama di depan Gedung DPRD Kota Kediri dilanjutkan ke Gedung DPRD Kabupaten Kediri Kamis (08/09). Demo sempat memanas ketika mahasiswa memaksa masuk ke gedung wakil rakyat. Pengamanan ketat diberikan pasukan gabungan dari Polres Kediri, Polres Kediri Kota, Kodim 0809 dan Satpol PP.
Menurut perwakilan aliansi mahasiswa, kenaikan harga BBM dan digantikan dengan BLT itu bukan merupakan solusi yang tepat. Aksi di Gedung DPRD Kota, beberapa anggota dewan ikut turun ke jalan untuk menerima aspirasi demonstran diantaranya Katino, Ashari, Joko Purwanto, dan Ayub Hidayatullah.
“Kami siap menerima asalkan disampaikan dengan santun dan tertib,” ungkap Ashari dihadapan massa. Demonstran sempat kecewa karena merasa aspirasi yang disampaikan tidak didengar dengan baik oleh pemerintah. Namun, Ashari anggota DPRD yang juga Ketua DPD Demokrat Kota Kediri menyatakan jika dirinya dengan tegas menolak atas kenaikan BBM.
“Pemerintah menginginkan membangkitkan ekonomi masyarakat tapi kondisi ini bukan membuat stimulan masyarakat agar segera bangkit,” imbuhnya. Dia juga berjanji akan menyampaikan aspirasi ke pusat, dan berharap jika ada aksi lagi akan disampaikan dengan tertib dan sopan.
Aksi di lokasi kedua, massa sempat disambut hujan. Seperti aksi pertama, mereka pun membakar ban sebagai bentuk perjuangan. Kedatangan mereka diterima Ketua DPRD Dodi Purwanto. “Bahwa kami sebenarnya tidak menutup mata dan telinga membuka ruang publik untuk diskusi. Karena kami pun ada batasnya, butuh masukan dan saran yang konstruktif dari semua lapisan masyarakat termasuk mahasiswa,” ucap Dodi Purwanto.
jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki