KEDIRI – Laga sengit antara Persik Kediri dan PSM Makassar di Stadion Brawijaya, Sabtu sore (25/10), berakhir tanpa pemenang. Kedua tim harus puas berbagi angka setelah pertandingan berakhir dengan skor 1-1, dalam duel yang penuh tensi dan drama keputusan wasit.
Sejak awal laga, permainan berjalan hati-hati. Kedua tim terlihat masih mencari pola terbaik dan saling mengintip celah pertahanan lawan. Namun, tensi pertandingan meningkat ketika Novri Setiawan diganjar kartu merah langsung oleh wasit Tommy Manggopa setelah melanggar keras Ricky Pratama.
Keputusan itu sempat menimbulkan perdebatan panas. Wasit sempat berdiskusi dengan tim VAR, bahkan sempat mengoreksi pelanggaran tersebut, namun kartu merah untuk Novri tetap tidak dicabut. Akibatnya, Persik harus bermain dengan 10 pemain sejak babak pertama, situasi yang membuat mereka lebih banyak bertahan menghadapi tekanan PSM.
Unggul jumlah pemain membuat PSM tampil lebih agresif. Umpan-umpan silang dari Jacques Medina dan Ricky Pratama berkali-kali mengancam gawang tuan rumah. Persik sempat memiliki peluang emas melalui Williams Lugo, namun tembakannya hanya membentur mistar gawang. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, PSM langsung menekan. Serangan bertubi-tubi akhirnya berbuah hasil lewat aksi individu Alex Gomes di menit ke-51 yang membawa tim tamu unggul 1-0. Tertinggal, pelatih Persik Ong Kim Swee merespons cepat dengan memasukkan Bayu Otto dan Irkham Mila, perubahan yang terbukti mengubah jalannya permainan.
Kerja keras tuan rumah terbayar di menit ke-73. Melalui skema sepak pojok, Imanol Garcia sukses menanduk umpan matang dari Ezra Wallian dan membuat publik Brawijaya bersorak setelah skor berubah menjadi 1-1.
Usai gol penyama, Persik justru tampil lebih percaya diri. Duet sayap Irkham Mila dan Yoga Aditama membuat lini belakang PSM kewalahan. Di sisi lain, tim Juku Eja terus berupaya menekan demi mencuri tiga poin, namun penyelesaian akhir yang kurang tajam membuat skor tak berubah hingga laga usai.
Caretaker pelatih PSM, Ahmad Amiruddin, tetap mensyukuri hasil imbang ini meski timnya gagal memanfaatkan keunggulan pemain.
“Satu poin patut disyukuri meski target kami tiga poin. Kami kurang cepat membangun serangan, tapi secara keseluruhan pemain sudah bekerja keras,” ujar Amiruddin seusai laga.
Sementara itu, pelatih Persik, Ong Kim Swee, memuji semangat juang timnya yang tak menyerah meski bermain dengan sepuluh pemain.
“Satu poin ini penting bagi kami. Dengan kondisi bermain 10 orang, para pemain tetap menunjukkan mental yang luar biasa dan berhasil mencetak gol. Itu hal positif untuk tim,” ucap Ong.
Terkait kontroversi kartu merah Novri Setiawan, Ong berharap ada kejelasan dari pihak wasit dan perangkat pertandingan.
“Saya sudah dijelaskan bahwa VAR meninjau situasi DOGSO dan potensi offside. Tapi saya harap keputusan itu bisa dijelaskan lebih transparan agar penonton memahami alasannya,” tegasnya.
Dengan hasil ini, Persik Kediri masih belum kembali ke jalur kemenangan setelah sebelumnya kalah dari Borneo FC, sedangkan PSM Makassar harus puas membawa pulang satu poin dari Kediri.
Kedua tim kini berfokus menatap laga berikutnya, dengan evaluasi besar di lini depan yang masih kerap membuang peluang. Duel penuh drama ini menjadi bukti bahwa persaingan di Liga 1 musim ini semakin ketat dan penuh kejutan.
jurnalis : Sigit Cahya Setyawan
Bagikan Berita :Kami atas nama PT. Kediri Panjalu Jayati menyampaikan terkait Penggunaan Ulang Karya Jurnalistik Tanpa Izin, UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Kami mengingatkan bahwa setiap konten berita yang diterbitkan oleh kediritangguh.co merupakan karya cipta yang dilindungi undang-undang. Oleh karena itu, setiap bentuk penggandaan, pengutipan penuh, maupun publikasi ulang tanpa izin melanggar hukum dan dapat dikenai sanksi pidana.









