KEDIRI – Kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Dhoho, merupakan jalan protokol di Kota Kediri. Salah satunya dipicu aktivitas bongkar muat, kini menjadi perhatian khusus jajaran Satlantas Polres Kediri Kota. Bahkan kejadian ini, mendapat atensi khusus orang nomor satu di Polres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji, Rabu (16/10), turun langsung saat melakukan patroli.
Mendapat perintah langsung pimpinan, apalagi dalam rangkaian Operasi Zebra 2024, Unit Turjagwali Satlantas Polres Kediri Kota langsung turun ke lokasi.
“Pak Kapolres menghendaki truk ekspedisi hanya boleh melakukan bongkar muat di atas pukul 12 siang. Artinya sebelum itu mereka tidak diizinkan menurunkan barang,” jelas Iptu Murnianto, Kanit Turjagwali Satlantas Polres Kediri Kota saat dikonfirmasi.
Akibat temuan ini, kini patroli di kawasan Jalan Dhoho semakin ditingkatkan intensitasnya. Pihak Satlantas juga langsung melakukan sosialisasi kepada para pengusaha jasa ekspedisi, agar mematuhi aturan berlalu lintas.
“Kami sudah berkoordinasi dengan para koordinator ekspedisi, dan mereka diharapkan mematuhi aturan. Jika besok masih ada truk yang menurunkan barang di sembarang tempat, terutama yang menyebabkan kemacetan. Kami akan langsung menindak sesuai undang-undang berlalulintas,” tegas Iptu Murnianto.
Dasar hukum yang diterapkan, diterangkan Kanit Turjagwali mengacu UU no 287 ayat 3 juncto Pasal 106 Ayat 4 huruf d dan e, terkait tata cara berhenti dan parkir. Pelanggaran ini bisa dikenai sanksi denda maksimal Rp 250 ribu.
“Karena dengan berhenti sembarangan itu dapat memberikan dampak kemacetan atau kecelakaan bagi pengguna jalan lain itu bisa dikenakan tilang” jelasnya.
Lebih lanjut, Iptu Murnianto mengimbau para pengemudi truk untuk memanfaatkan lokasi lain yang lebih luas, seperti kawasan eks Pasific dekat stasiun yang telah disediakan pemerintah kota, yang mana dapat digunakan sebagai tempat pemberhentian sementara.
Upaya ini diharapkan mampu mengurangi kemacetan di salah satu jalan tersibuk di Kota Kediri dan meningkatkan kenyamanan pengguna jalan lainnya.
jurnalis : Sigit Cahya Setyawan editor : Nanang Priyo Basuki