KEDIRI – Masih maraknya balapan liar pada dini hari dan pemakaian knalpot brong, kembali menjadi keluhan sejumlah warga di Kota Kediri. Sayangnya, beberapakali berusaha dikonfirmasi, Kasat Lantas AKP Andhini Puspa Nugraha, S.T.K., S.I.K. berdalih.
Ada kesibukan tidak bisa ditunda. Diantaranya, kesiapan serah terima jabatan Kapolres Kediri Kota, salah satu alasan disampaikan. Kurang tegasnya penindakan dilakukan anggota Kepolisian di lapangan, dianggap sebagian warga menjadikan celah terjadinya pelanggaran berlalulintas.
Melalui Iptu Cahyo Widodo, Kanit Turjagwali Satlantas Polres Kediri Kota didapat penjelasan, jika pihaknya terus melakukan penertiban bahkan hingga malam hari. Apalagi kini anggota di lapangan dibekali Sound Level Meter. Merupakan alat ukur kebisingan dari Polda Jatim.
“Saat ini kita lagi intens penertiban kendaraan tidak sesuai spesifikasi teknis, bukan berarti hanya knalpot brong. Kita pun minggu kemarin sudah mendapatkan alat untuk pengecekan disable atau kepekaan suara dari Polda Jatim. Jadi setiap malam kita sudah melaksanakan kegiatan penertiban,” jelasnya, dikonfirmasi Senin (29/01).
Iptu Cahyo Widodo membenarkan jika telah melakukan tindakan tegas berupa tilang. Kemudian setelah ikuti sidang dan membayar denda, juga diwajibkan mengembalikan kendaraan sesuai spesifikasi normal dan membuat surat pernyatan. Namun fakta di lapangan, tidak mengurangi jumlah kendaraan memakai knalpot brong dan aksi balapan liar kini marak pada dini hari.
“Namun demikian namanya pelanggaran, ditindak satu tumbuh satu. Tinggal kuat yang menindak apa pelanggar-nya yang kuat melanggar terus. Kalau pelanggar melanggar terus, otomatis kita akan tindak dan membayar denda yang sudah ditentukan sesuai undang-undang,” jelasnya.
Mungkin salah satu solusi, bagi pelanggar dalam kurun waktu tertentu jika mengulangi lagi pelanggaran. Maka Surat Ijin Mengemudi (SIM) dicabut sementara atau selamanya. Selain itu, perlu kerjasama secara nyata khususnya dengan pihak terkait. Atas maraknya pelajar sengaja menitipkan sepeda motornya di luar. Karena sepeda motor dinaiki ini tidak sesuai spesifikasi.
Jurnalis : Sigit Cahya Setyawan Editor : Nanang Priyo Basuki