KEDIRI – Atas aduan Forum Masyarakat Peduli Perlindungan Perempuan dan Anak, Satreskrim Polres Kediri Kota mendatangi lokasi pabrik kecap berada di wilayah Kelurahan Burengan Kecamatan Pesantren pada Rabu (15/02). Bersama tim DLHKP Pemerintah Kota Kediri selaku tenaga ahli, datang untuk mengambil sampel air diduga merupakan limbah berbahaya (B3).
Dibalik laporan ini, forum juga akan menggelar aksi selama 7 hari berturut-turut, seiring surat pemberitahuan telah dikirimkan ke Kapolres Kediri Kota. Mereka akan mengelar aksi ke PT. AFI Farma, dengan harapan agar pemilik perusahaan obat yang tersangkut kasus gagal ginjal akut segera dijadikan tersangka. Dibalik masalah tersebut, ada dugaan terjadinya pembuangan limbah ke sungai. Diduga sumber limbah ini dari PT. AFI Farma dan pabrik kecap.
Sepertinya halnya di di PT. AFI Farma dilakukan pengambilan limbah pada Minggu lalu. Bahwa pengambilan sampel air pada sejumlah lokasi di kawasan pabrik kecap, dianggap Khoriul Anam selaku koordinator forum, kurang maksimal. Bahkan sempat terjadi cekcok antara oknum petugas Satreskrim dengan Roy Kurnia Irawan, karena menggangap kinerja Polri tidak maksimal.
Pun demikian, usai pengambilan sampel air, Efrad selaku pemilik pabrik kecap maupun Kanit Pidsus Ipda Azis Khotim tidak berkenan dikonfirmasi. Padahal sesuai penjelasan Khoirul Anam, air pada sungai tersebut berwarna coklat pekat dan berbau kurang sedap.
“Laporan kita terkait pencemaran lingkungan, dampaknya bukan hanya yang di atas tanah tapi juga di dalam tanah. Tadi kita bertanya-tanya kepada petugas DLHKP, mendapat penjelasan ait tanah yang punya kewenangan Dinas Kesehatan. Kemudian pengambilan sampel air tersebut membutuhkan biaya besar. Lho, ini masalah menyangkut hajat hidup orang banyak terjadinya pencemaran lingkungan,” ungkap Khoirul Anam.
Sebelumnya, Satreskrim Polres Kediri kota bersama tim DLHKP juga telah mengambil sampel air di kawasan PT. AFI Farma. Perusahan obat yang kini berurusan dengan Bareskrim Mabes Polri. “Saya saja hampir pingsan saat berdiri tidak jauh dari lokasi ipal PT. AFI Farma tidak kuat menahan baunya. Kok bisa mengatakan air tanah sehat dan tidak berdampak ke masyarakat sekitar,” terangnya.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki