Pertemuan warga desa terdampak pencemaran air (Neha Hasna Maknuna)

Warga Plosolor Kediri Segera Dapat Bantuan Filter Air dari Baznas

Bagikan Berita :

KEDIRI – Warga Desa Plosolor, Kecamatan Plosoklaten, yang terdampak pencemaran sumur bor akan segera memperoleh bantuan filter air berkapasitas 4.000 liter dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Bantuan ini merupakan tindak lanjut dari rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPRD Kabupaten Kediri dan diharapkan mampu menjadi solusi jangka panjang atas persoalan air bersih.

Kepala Desa Plosolor, Pujiyono, menjelaskan filter air tersebut rencananya dipasang di satu titik dengan ukuran minimal 3×3 meter. Saat ini pihak desa bersama warga masih melakukan musyawarah untuk menentukan lokasi pemasangan. “Ada empat lokasi yang diusulkan, yaitu di rumah Edi, Sulis, Fatim, dan Fajar,” ujarnya saat pertemuan bersama warga terdampak di balai desa, Jumat (19/09).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti, memaparkan hasil uji laboratorium menunjukkan kualitas air sumur bor di Plosolor hanya layak dipakai untuk mandi dan mencuci. Air masih mengandung zat besi (Fe), mangan (Mn), serta koliform. “Maka diputuskan solusi sementara adalah pemasangan filter. Ada dua opsi, dipusatkan di balai desa atau dibuat komunal, tiga KK satu alat. Jika dipilih opsi kedua, maka dibutuhkan tujuh unit filter untuk melayani 21 warga terdampak. Eksekusi pemasangan nanti dilakukan BPBD,” jelasnya.

Putut menambahkan, pencemaran air di Plosolor tidak hanya disebabkan oleh limbah blotong pabrik gula, tetapi juga dipengaruhi faktor alam, seperti kondisi lingkungan vulkanik dan curah hujan tinggi.

Meski demikian, rencana pemasangan filter menuai pro dan kontra di kalangan warga. Hendra Kurniawan (36), salah seorang warga terdampak, menyatakan keraguannya. “Masa sumber tercemar cukup difilter saja? Apalagi hanya dipasang di satu titik, nanti warga harus bolak-balik angkut air,” keluhnya.

Di sisi lain, sebagian warga memilih menunggu hasil uji coba terlebih dahulu. Munaim (51), misalnya, menilai pemerintah sudah berusaha memberi solusi terbaik. “Kita lihat dulu hasilnya. Kalau berhasil bisa ditambah lagi, tapi kalau tidak efektif tentu perlu dicari alternatif lain,” katanya.

Dengan adanya langkah ini, warga Plosolor berharap akses air bersih segera kembali normal, meski efektivitas filter masih menunggu pembuktian di lapangan.

jurnalis : Neha Hasna Maknuna
Bagikan Berita :