KEDIRI – Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengajak seniman, budayawan, olahragawan untuk kembali bergerak membuat acara menarik di Kota Kediri.
Hal itu disampaikannya saat Halal Bihalal dengan para pelaku seni budaya pariwisata pemuda dan olahraga di GOR Joyoboyo, Jumat (19/5).
“Saya mengajak semua yang hadir di sini, buatlah acara-acara menarik di Kota Kediri ini yang kira-kira bisa membuat para olahragawan, seniman, budayawan bisa bergerak lebih leluasa,” ajak Abdullah Abu Bakar.
Lebih lanjut Wali Kota Kediri menuturkan sebentar lagi akan ada bandara dan juga jalan tol tentu hal ini akan membuat banyak orang berdatangan di Kota Kediri.
Momen tersebut harus bisa dimanfaatkan dengan sebaiknya contohnya bisa dengan membuat acara menarik di Kota Kediri.
“Event-event menarik itu tidak harus pemerintah yang membuatnya, namun pihak di luar pemerintah bisa membuat acara-scara menarik sekaligus bekerjasama dengan pemerintah,” imbuhnya.
Saat ini Abdullah Abu Bakar mengungkapkan sedang membranding Kota Kediri. Caranya dengan adanya orang membuat film di Kota Kediri. Maka ke depan akan banyak yang datang di Kota Kediri.
Harapannya hal semacam itu akan terus ada, supaya Kota Kediri tidak hanya dikenal sebagai kota rokok dan kota kerajaan saja, tapi bisa dikenal sebagai kota yang bagus dan nyaman untuk dijadikan tempat tinggal.
“Jika kotanya sudah terkenal, tak lengkap bila tidak ada acara bagus dan menarik yang diselenggarakan. Hal itu pentingnya menyelenggarakan acara menarik agar orang mau datang dan datang lagi ke Kota Kediri,” tambahnya.
Karena masih dalam suasana Syawal, Abdullah Abu Bakar juga mohon maaf kepada para pelaku seni budaya pariwisata pemuda dan olahraga. Sekaligus mengucapkan terima kasih karena selama pandemi banyak membantu Pemerintah Kota Kediri.
Pada Halal Bihalal ini juga dilakukan _sharing session_ dengan para pelaku seni budaya pariwisata pemuda dan olahraga.
Mereka memberikan saran dan masukan untuk Kota Kediri ke depannya. Turut mendampingi dalam acara ini Kepala Disbudparpora Kota Kediri Zachrie Ahmad.
editor : Nanang Priyo Basuki
