KEDIRI – Meski diberi batas waktu hingga akhir tahun ini, namun sejumlah masyarakat bertanya-tanya kapan bisa melewati jalan beton dulu viral disebut Jeglongan Sewu. Merupakan jalan utama menghubungkan wilayah Kecamatan Pare dan Kecamatan Plosoklaten. Rupanya menyisakan jembatan berada di Desa Sidomulyo Kecamatan Puncu sebelum diresmikan.
Sejumlah pekerja terlihat bekerja meski panas cukup terik membuat kerangka berbahan rangka besi. “Ini tahap plat mengerjakan plat lantai. Sudah 50% tinggal sayap terus plat tinjak. Ngecornya kalau tidak ada halangan Kamis besok. Kami sudah menggerjakan dalam Seminggu ini. Selanjutnya akan membuat sandaran pada kedua sisi jembatan. Paling lama satu bulan telah selesai semuanya,” terang Imam, mandor proyek saat dikonfirmasi Rabu (13/10)
Seperti janji Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana akrab disapa Mas Bup. Perbaikan infrastruktur terutama jalan adalah komitmen Pemerintah Kabupaten Kediri. “Ini bagian dari komitmen kami, Pemerintah Kabupaten Kediri. Betul-betul serius dalam penanganan jalan berlubang,” ucapnya saat sidak Jeglongan Sewu.
Mas Bup berharap ke depannya tak akan ada lagi ruas jalan berlubang dan mampu terkoneksi bukan hanya antar wilayah, namun juga seluruh Kabupaten Kediri. ‘Semua ruas jalan tersebut memang kawasan agropolitan. Ini memang untuk meningkatkan kawasan agropolitan. Namun yang tidak kalah penting adalah jalan mana lagi yang harus diperbaiki, agar seluruh konektivitas di Kabupaten Kediri merata,” tandasnya
Sejumlah warga setempat pun mengaku berterima kasih, setelah selama ini mengalami kendala atas rusaknya jalan ini. Tidak lama lagi akan merasakan ruas jalan yang lebih luas dan mulus. “Saya bayangkan dulu sering orang naik motor bawa muatan terus jatuh. Lalu ada motor yang masuk kubangan. Kini sudah tidak ada lagi, apalagi Jembatan Sidomulyo dulu selain berlubang juga menanjak,” ucap Kusen, warga setempat.
Belum lagi bila musim hujan, maka kendaraan berat yang mau lewat harus bergantian. Kini seluruh ruas jalan telah selesai diperbaiki total. Bila kemudian jembatan ini selesai dibangun total, maka istilah Jeglongan Sewu hanya tinggal kenangan. “Kami selalu bertanya kapan jalan ini diperbaiki, namun setelah ganti Bupati rupanya terbukti,” imbuhnya.
Jurnalis : Yusril Ihsan Editor : Nanang Priyo Basuki