KEDIRI – Kelompok massa menamakan diri Pergerakan Umat Islam Kediri Raya mengelar aksi peduli atas kejadian saat ini dialami Warga Palestina. Selain digelar penggalangan dana juga dibacakan pernyataan dukungan atas aksi tentara Isrel dianggap hendak merebut kemerdekaan. Hal ini disampaikan Rahmat Mahmudi, selaku koordinasi aksi.
Bertempat di depan Masjid Agung Kota Kediri, Sabtu (29/05), ratusan orang terlihat membawa bendera Palestina selain bendera Merah Putih. Selain itu membentangkan spanduk bertuliskan ‘Mengecam dan Mengutuk Keras Kebiadaban Teroris Zionis IsraelTerhadap Palestina’.
“Tujuannya utama memberikan pernyataan sikap pembelaan kita dan solidaritas kita terhadap saudara di Palestina. Sampai sekarang kita belum mengenyam nikmatnya kemerdekaan dari sekian bangsa di dunia. Dalam perjuangan, mereka selalu mengalami kesulitan yang terakhir mengalami serangan Israel, saat Ramadhan terakhir. Kemudian terjadinya perang antara Israel dengan Palestina,” ucap Rahmat Mahmudi dikonfirmasi usai acara.
Sebagai bentuk solidaritas, perwakilan massa membacakan lima pernyataan sikap.
- Mengecam keras penyerangan Zionis Israel
- Meminta kepada pemerintah menyampaikan pernyataan sikap tegas dan resmi tentang kecaman terhadap israel sekaligus mendorong pemerintah dan PBB untuk bisa melakukan tindakan-tindakan yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini
- Mendorong masyarakat untuk memberikan bantuan baik moral dan meterial kepada saudara kita di palestina
- Menginginkan adanya gerakan dari masyarakat untuk bisa mendukung intinya seperti itu
- Mengajak berjuang bersama dan jangan melupakan sejarah pembelaan Palestina terhadap perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Turut dalam aksi ini, massa dari dari kelompok Muhamadiyyah, KPPI, Bolo Roso, FKPPI, MKLB, Al Irsyad al Islamiyah, dewan dakwah dan ACT. “Saya di PUI sebagai Ketua Presidium, dalam aksi ini sebagai penanggungjawab koordinator lapangan Pak Sugeng Hariyadi,” ucap Rahmat Mahmudi.
Memang terlihat ada aksi penggalangan dana, namun pihak keamanan dari TNI, Polri dan Satpol PP tidak melakukan antisipasi hanya sebatas pengamanan. Tentunya ini tidak sesuai dengan pernyataan dikeluarkan Dinas Kominfo Kota Kediri, bahwa acara ini tidak mengantongi ijin resmi. (dum)