KEDIRI – Ratusan warga dari berbagai kalangan, mulai dari Forkopimda, pengemudi ojek online, kepala OPD, hingga tokoh lintas agama, memadati halaman Kantor Pemkab Kediri pada Senin sore (01/09). Mereka hadir dalam doa bersama yang digagas Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau akrab disapa Mas Dhito, sebagai langkah pemulihan pasca kericuhan yang sempat melanda daerah tersebut.
Dalam sambutannya, Mas Dhito menyampaikan optimisme agar kondisi Kabupaten Kediri segera bangkit.
“Harapannya, kabupaten ini bisa cepat pulih. Bukan hanya kantor pemerintahan yang rusak bisa diperbaiki, tapi juga semangat masyarakat harus ikut kembali,” ujarnya.
Doa bersama dipimpin secara bergantian oleh perwakilan lintas agama. Dimulai dari Hindu, kemudian Katolik, Kristen, dan ditutup dengan doa dari perwakilan Islam. Menurut Mas Dhito, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi bersama Forkopimda dan sejumlah elemen masyarakat.
“Kita tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan. Semoga kita segera pulih dan bangkit kembali,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Mas Dhito juga mengumumkan kesepakatan bersama terkait penerapan jam malam khusus bagi pelajar. Hasil koordinasi dengan Kapolres menetapkan bahwa pelajar diminta sudah berada di rumah maksimal pukul 21.00 WIB.
“Para pelajar kita harap sudah di rumah jam 9 malam,” tegasnya.
Aturan ini, menurut Mas Dhito, hanya berlaku untuk kalangan pelajar. Sosialisasi akan segera dilakukan dengan melibatkan aparat keamanan seperti Kapolres, Danramil, dan Dandim agar penerapannya berjalan efektif.