Zachrie Ahmad, Kepala Disbudparpora (Anisa Fadila)

Rangkaian Hari Jadi Kota Kediri ke-1146: Rayakan Sejarah, Satukan Langkah Lewat Budaya dan Kolaborasi

Bagikan Berita :

KEDIRI – Kota Kediri bersiap menyambut momentum bersejarah: Hari Jadi ke-1146 yang akan dirayakan penuh semarak pada Minggu (27/7) pagi. Dengan tema “Kolaborasi Menuju Kota Kediri Mapan”, peringatan tahun ini tak hanya menghidupkan semangat kebersamaan, tetapi juga menjadi ajang pelestarian kekayaan budaya lokal.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri, Zachrie Ahmad, dalam keterangannya usai rapat koordinasi di Balai Kota Kediri, Kamis (24/7), mengungkapkan bahwa perayaan akan dimulai pukul 08.00 WIB dan dikemas dalam nuansa budaya yang kental.

Perayaan diawali dengan Kirab Prasasti Kwak, yang dimulai dari Rumah Dinas Wali Kota menuju halaman Balai Kota. Kirab ini akan melibatkan seluruh pemeran upacara adat, termasuk Mbak Wali Vinanda Prameswari yang akan turut mengawal prosesi secara langsung.

Setelah kirab, acara berlanjut dengan Upacara Tradisi Manusuk Sima, sebuah pertunjukan budaya yang merekonstruksi proses penetapan tanah sima—simbol lahirnya tanah Kediri. Dikemas dalam bentuk drama tari tradisional, pertunjukan ini menjadi penegasan identitas budaya Kediri sebagai pusat peradaban Nusantara.

Tak hanya bersifat seremonial, momen ini juga dirancang inklusif. Akan digelar sesi flashmob tari tradisional, dipandu para seniman dari sanggar-sanggar seni terbaik di Kota Kediri. Semua elemen masyarakat, mulai dari pejabat hingga pengunjung, diajak untuk turut serta menari bersama dalam satu irama kegembiraan.

Untuk memperkaya suasana, Pemkot juga mengadakan Festival Jajanan Pasar, pemeriksaan kesehatan gratis, serta donor darah yang akan berlangsung di area sekitar Gedung Balai Kota. Ini menjadi bentuk konkret perayaan yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi warga.

Tahun ini, perayaan Hari Jadi Kota Kediri mengusung pendekatan lebih segar. Meski tanpa bintang tamu besar, penyegaran dilakukan dengan menambahkan elemen kirap dari rumah dinas dan tari kegembiraan massal yang membuka ruang partisipasi lebih luas dari masyarakat.

“Fokus kami adalah menghadirkan kekayaan budaya lokal, mulai dari prosesi kirap, upacara adat, hingga tarian rakyat. Inilah wajah Kediri: kaya sejarah, hidup dalam harmoni, dan siap melangkah maju bersama,” tutup Zachrie.

Hari Jadi Kota Kediri bukan sekadar momen peringatan tetapi refleksi sejarah panjang dan semangat kolaborasi menuju masa depan yang lebih mapan.

jurnalis : Anisa Fadila
Bagikan Berita :