KEDIRI – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana bersama keluarganya terlihat khidmat mengikuti prosesi peringatan puncak Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1.220 tahun. Acara bertempat di Pendopo Panjalu Jayati, Senin (25/03). Mengusung tema Kedhiri Parartha Jayati, mengandung maksud mewujudkan Kediri yang sejahtera dan mulia.
Pada acara ini, kembali diperkenalkan pakaian khas Kabupaten Kediri untuk menambah keberagaman pakaian sebelumnya. Masih diberi nama Wastra Kediri, disampaikan Mas Dhito sapaan akrab Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. Bertujuan memperkuat keberadaan pakaian khas agar menjadi pakaian adat
Pakaian Adat Wastra Kediri
Istri bupati, Eriani Annisa bersama dua buah hatinya Shanaya dan Shadiya juga mengenakan pakaian khas dengan corak terbaru.
“Supaya kita punya beberapa design, begitu bandara jadi. Kita punya sejumlah pakaian khas untuk menyambut para tamu. Yang membuat beda hanya design, semoga dalam 10 hingga 20 tahun mendatang, bisa menjadi pakaian adat,” terang Mas Dhito.
Acara proses diawali dengan wijikan, dimana Mas Dhito bersama Wakil Bupati Dewi Mariya Ulfa disusul Forkopimda. Membasuhkan air pada kaki, berasal dari tujuh mata di Kabupaten Kediri sebelum memasuki pendopo.
Undangan hadir kemudian dihibur tari dan dilanjutkan fashion show oleh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan ditutup dengan syukuran tumpeng berisi hasil bumi.
Dalam sambutannya, Mas Dhito menyempatkan diri menyampaikan permintaan maaf. Apabila selama 3,5 tahun. Dirinya bersama Wakil Bupati Mbak Dewi masih ada kekurangan. Tentunya, amanah telah diberikan warga akan terus dilanjutkan.
Demi menjadikan Kabupaten Kediri yang gemah ripah dan atas doa bersama, segera mewujudkan jalan tol, bandara dan stadion.
Jurnalis : Prisca Nivela Agustin Editor : Nanang Priyo Basuki